Wali Kota Hadi Kirim Camat dan Lurah se- Kota Palu Studi Tiru Penanganan Sampah dan RTH di Surabaya

Tahun Depan TPP Camat dan Lurah Berdasarkan Kinerja

Penanganan sampah dan ruang terbuka hijau atau RTH di Kota Palu, Wali Kota Hadi mengirim camat dan lurahnya melakukan studi tiru di Kota Surabaya, Jawa Timur.

PALU, NEWSURBAN.ID  Wali Kota Palu H. Hadianto Rasyid, memberikan pengarahan kepada para lurah dan camat di sela-sela kunjungan studi tiru terkait penanganan sampah dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Surabaya pada Rabu, 27 Oktober 2021.

Wali Kota menekankan agar para lurah dan camat melakukan rencana aksi di wilayah masing-masing setelah kunjungan kerja di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur tersebut.

“Para lurah harus bergerak lebih cepat. Inisiatifnya sudah harus lebih besar. Komiu adalah pilihan. Komiu yang merupakan leader sector dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman,” katanya.

Menurutnya, tugas lurah tidak hanya soal kepengurusan tanah, dokumen kependudukan, surat ijin, maupun kegiatan-kegiatan lain di kelurahan. Namun, kerja-kerja lurah juga berkaitan dengan mewujudkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan.

Naikkan TPP Tambah Pekerjaan

Hadi menginginkan, Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) kedepannya akan mengacu pada ukuran kinerja. Sehingga, acuan TPP tidak selalu berdasarkan golongan atau kepangkatan.

”Ketika lurah kerja tepat waktu, dia masuk poin. Kalau dia mampu menyelesaikan kerjanya dengan baik, poin lagi. Sehingga TPP betul-betul berdasarkan kinerja. TPP lurah saat ini sekitar Rp3,5 juta, pokoknya ke depan TPP lurah tidak boleh kurang dari Rp5 juta. TPP kita naikkan tapi beban kerjanya juga akan lebih besar,” ungkap Hadi.

Ia berharap, tahun 2022 menjadi tahun perubahan yang besar buat Kota Palu melalui Pemerintahannya. Karena itu, ia mengimbau kepada lurah dan camat mulai melakukan penyesuaian.

”Saya minta kepada kita semua, ubah mindset kita. Kita semua harus bergerak cepat. Kalau satu tahun kita bergerak lambat, maka kota kita satu tahun juga akan bergerak lambat. Kalau tiga tahun kota kita bergerak lambat, itu dikarenakan cara-cara kerja kita yang menentukan keterlambatan itu,” pungkas Hadi. (hms/ysf)

Exit mobile version