Sepak terjang Danny Pomanto di panggung politik kembali menyita perhatian dunia. Perjalanan kariernya akan menjadi cerita unik, menarik di Summit for Democracy pada 6 Desember ini.
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Nama lengkapnya, Moh Ramdhan Pomanto. Ia populer dengan sapaan Danny Pomanto. Sepak terjangnya di panggung politik dengan kembali menjadi nakhoda Kota Makassar menjadi perbincangan publik.
Sempat terdiskulaifikasi pada Pemilihan Walikota yang pemenangnya Kotak Kosong, membuktikan Danny Pomanto punya daya pikat politik yang kuat di akar rumput. Periode kedua anak lorong itu, sebagai Walikota Makassar akhirnya terwujud pada Pemilihan Walikota 2020 lalu.
Saat terdiskualifikasi, lawannya justru kalah dari kotak kosong. Kemenangan kotak kosong tak terlepas dari peranan Danny yang memilih bejuang bersama rakyat. Kotak Kosong menang, Danny Pomanto menjadi perhatian publik.
Baca Juga: Di Rakor KONI Makassar Walikota Danny Tegaskan Akan Bangkitkan Olahraga Sasar Pelajar
Sepak terjangnya di panggung demokrasi, ia ceritakan singkat kepada panitia Summit for Democracy melalui virtual di kediaman pribadinya Jalan Amirullah Makassar, Selasa (30/11/2021).
Event bergengsi itu akan berlangsung pada 6 Desember 2021 mendatang.
Danny Pomanto terpilih mewakili Indonesia. Ia akan bersanding dengan 12 kepala daerah dunia, menjadi narasumber membahas politik demokrasi. Presiden Joe Biden juga bakal tampil pada event itu.
Baca Juga: Cegah Konflik Berkepanjangan, Walikota Danny Kunjungi Dua Asrama Mahasiswa
“Kotak kosong yang menang pada pemilihan kepala daerah beberapa waktu silam menjadi catatan dunia akan demokrasi yang sesungguhnya. Saya menyuguhkan apa yang warga inginkan. Rupanya itulah yang membuat masyarakat menggunakan hak politiknya dengan bijak,” terang Danny.
Forum demokrasi internasional ini, merupakan forum bergengsi. Pesertanya pemimpmin kota dari beberapa negara berbagai benua. Di antaranya, ada Indonesia, Polandia, dan Meksiko.
Walikota Danny mendapat panggung di event itu. Ia telah membuktikan keyakinannya bahwa kemenangan rakyat adalah demokrasi sesungguhnya, mulai dari periode pertama. Kemudian, kemenangan Kotak Kosong. Hingga menang di periode keduanya kala banyak pengamat tak menajagokannya.
“Karena rakyat saya kembali dapat memimpin Makassar. Berkat dukungan masyarakat terhadap inovasi itulah mengantarkan saya menduduki kembali jabatan Wali Kota Makassar. Setelah sebelumnya sempat kosong selama dua tahun lamanya. Kerinduan rakyat itulah demokrasi,” ujarnya. (ar/*)