“Penyandang disabilitas juga memiliki akses dan ruang yang lapang dalam mengakses pendidikan, kesehatan dan pekerjaan.” Plt Ketua PKK Sulawesi Selatan Naoemi Octarina pada peringatan Hari Disabilitas Internasional.
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Pelaksana Tugas Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Provinsi Sulsel, di SLB Negeri Makassar, Jumat, 3 Desember 2021. Sebanyak 87 SLB negeri maupun swasta mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berasal dari 24 kabupaten kota.
Naoemi dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan itu, karena melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus dan para orangtua mereka. Ia pun memberikan semangat kepada para orangtua dan guru, agar tetap sabar dan ikhlas membimbing anak-anak istimewa tersebut.
“Ingat, tidak ada produk cacat dari Allah SWT. Semua ciptaannya sempurna. Sebagai orangtua, tetap sabar dan ikhlas mendampingi dan mendidik anak-anak kita, agar menjadi anak yang mandiri dan memiliki masa depan,” ujarnya.
Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, Naoemi Octarina Dapat Undangan Khusus
Di PKK, lanjut Naoemi, Pokja 1 dan 2 menangani mengenai pendidikan dan keterampilan serta pola pengasuhan anak. Karena itu, fasilitasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus harus masuk sebagai program kerja di tahun 2022 mendatang, bersinergi dengan OPD.
“Ke depan, kami akan memberikan ruang atau fasilitasi lebih luas lagi untuk anak disabilitas. Anak-anak kita ini butuh perhatian, dan jangan membeda-bedakan,” pesan isteri Andi Sudirman Sulaiman ini.
Iapun mengaku tersentuh dengan sambung ayat Al-Quran oleh anak-anak tunanetra. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi bahan introspeksi diri bagi mereka yang normal.
“Mereka yang punya kekurangan, sangat fasih dan hafal qur’an. Kenapa kita yang normal tidak? Ini harus jadi bahan introspeksi, termasuk untuk diri saya pribadi. Anak-anak kita harus kita beri semangat,” tuturnya.
Perlindungan Disabilitas
Sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Jausy mewakili Plt Gubernur Sulsel mengatakan, acara ini harus menjadi momentum untuk menegaskan kembali bagaimana perlindungan terhadap penyandang disabilitas. Ia pun berharap, masyarakat lebih peduli terhadap anak disabilitas.
“Penyandang disabilitas juga memiliki akses dan ruang yang lapang dalam mengakses pendidikan, kesehatan dan pekerjaan,” ujarnya.
Sekedar informasi, peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Provinsi Sulsel mengadakan Festival Anak Disabilitas. Pesertanya, 87 SLB Negeri dan Swasta dari 24 kabupaten kota. Pada kegiatan tersebut, ada pameran, lomba menyanyi lagu daerah, peragaan busana, tari kreasi, baca puisi, dan lomba mewarnai. Seluruh pembawa acara dalam kegiatan ini merupakan penyandang disabilitas. (hm/*)