NewsNusantara
Trending

Warga Andi Tonro Gowa Tolak Pekerjaan Drainase, Upaya Penanganan Banjir Terkendala

Pembangunan Drainase Dilakukan Jika Menggunakan Konstruksi Box Culvert.

“Penolakan ini disampaikan langsung Ketua RW 9, Pak Yusuf Dg Jarre dipertemuan tadi, kalau warga menolak jika pembangunan drainase dilakukan dengan konstruksi pasangan batu,” terang Camat Sombaopu, Agussalim.

GOWA, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kabupaten Gowa merencanakan akan mengerjakan pembenahan drainase guna mengantisipasi banjir di beberapa wilayah. Termasuk daerah rawan banjir seperti di Jalan Yusuf Beauty dan di Tamarunang.

Hanya saja, rencana pembenahan drainase yang akan menggunakan dana darurat dari Pemerintah Kabupaten Gowa tersebut mendapat penolakan dari warga di wilayah Andi Tonro.

“Warga RW 9, BTN Andi Tonro yang wilayahnya akan dilalui pembangunan drainase menolak pembangunan konstruksi pasangan batu,” kata Camat Sombaopu, Agussalim, Rabu (15/12/2021).

Ia mengungkapkan, penolakan tersebut berdasarkan hasil pertemuan yang difasilitasi pemerintah kecamatan.

Di mana sebelum dilakukannya pengerjaan pihaknya terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan warga sekitar untuk kelancaran pembangunan. Terutama warga yang selama ini terdampak banjir dan warga yang kediamannya akan dilalui pembangunan drainase di wilayah RW 9 BTN Andi Tonro Permai.

“Penolakan ini disampaikan langsung Ketua RW 9, Pak Yusuf Dg Jarre dipertemuan tadi, kalau warga menolak jika pembangunan drainase dilakukan dengan konstruksi pasangan batu,” terangnya.

Drainase yang akan dikerjakan ini akan meminimalisir banjir di kawasan Jalan Yusuf Beauty, Tamarunang dan daerah sekitarnya. Saluran air yang akan dibangun ini rencananya sepanjang 150 meter, dan melintasi BTN Andi Tonro Permai.

Agus mengaku, warga RW 9 BTN Andi Tonro akan menyetujui dilakukannya pembangunan drainase jika menggunakan konstruksi box culvert.

“Mereka maunya kontruksinya dari box culvert. Sementara ini menyesuaikan kemampuan daerah dalam penanganan banjir. Jadi saya sampaikan ke warga kalau ini adalah bagian perhatian pemerintah dalam penanganan banjir tapi pemerintah juga susah berbuat kalau ada warga menolak,” jelas Agus.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PU, Rusdi, mengungkapkan banjir yang selama ini terjadi di daerah Jalan Yusuf Beauty, Tamarunang dan daerah sekitarnya karena tertutupnya saluran air di wilayah BTN Andi Tonro Permai.

“Sejak 2014 sebenarnya, saluran air mau dibangun kembali oleh pemerintah tapi selalu terkendala oleh penolakan warga. Sementara saluran disitu tertutup dengan pembangunan warga,” ungkapnya.

Tahun ini, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, kata Rusdi, sudah memerintahkan Dinas PU untuk kembali melakukan pengerjaan drainase agar saluran air dari Jalan Yusuf Beauty, Tamarunang dan sekitarnya tidak tersumbat.

“Alat-alat berat sudah kita turunkan untuk pengerjaan menggunakan dana darurat. Tapi terkendala karena penolakan warga,” ujar Rusdi.

Padahal kata, Rusdi, drainase ini tidak mengambil lahan warga tapi akan menggunakan lahan jalanan yang kemudian ditutup kembali dengan beton.

“Jadi drainase ini akan ditutup nanti dengan beton. Jadi diatasnya tetap bisa kembali difungsikan sebagai jalan,” terangnya. (rls/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button