“Saya selalu mengatakan, di negara maju, asetnya yang kerja keras. Orangnya melihat asetnya kerja keras mendapatkan rate of return. Kalau di kita, orangnya kerja keras, asetnya tidur. Jadi kita harus mengubah sekarang.” Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meresmikan salah satu aset kelolaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung, Jawa Barat pada Jumat (17/12).
Dhanadyaksa Dipati Ukur merupakan aset negara yang teroptimalisasi menjadi hub industri kreatif dan co-working space.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya akan menyampaikan Dhanadyaksa Dipati Ukur sebuah aset properti LMAN dengan ini resmi untuk bisa dimanfaatkan oleh publik,” ujar Menkeu.
Baca Juga: Menkeu Ungkap Pembiayaan UMi Pakai Uang APBN
Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh lapisan masyarakat, Menkeu mengapresiasi kerja sama antara LMAN dengan PT Global Sinergi Kreasindo (Co & Co) sebagai mitra optimalisasi aset Dhanadyaksa Dipati Ukur.
“Kita bisa menciptakan suatu space bersama-sama dengan utilisasi asetnya sungguh luar biasa. Ini menggambarkan betapa sangat resilient LMAN maupun Co & Co yang terus berpikir bagaimana kita bisa mewujudkan suatu kerjasama yang bagus, bahkan di tengah pandemi. Jadi value-nya itu jauh lebih besar dibandingkan dalam situasi normal,” kata Menkeu.
Menkeu menjelaskan, memiliki aset banyak bukan sesuatu yang mudah karena ada konsekuensi untuk pemeliharaan aset. Menurut Menkeu, aset harus digunakan untuk bisa menciptakan sesuatu yang produktif.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Tarif PPh Sebesar 22 Persen Setara dengan Negara Lain
“Di negara maju saya selalu mengatakan, asetnya yang kerja keras. Orangnya melihat asetnya kerja keras mendapatkan rate of return. Kalau di kita, orangnya kerja keras, asetnya tidur. Jadi kita harus mengubah sekarang,” ujar Menkeu.
Maka dari itu, Menkeu menyambut baik inisiatif LMAN dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang telah mengubah mindset dalam mengelola aset negara yang menghasilkan pendapatan tidak hanya dalam bentuk rupiah, tetapi menciptakan banyak aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya.
“Jadi tidak hanya dalam bentuk rate of return, berapa kita keluar dan berapa masuk, tapi how we can create this community itu juga merupakan nilainya yang priceless. Ini merupakan suatu yang bagus,” kata Menkeu.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Investasi APBN di Infrastruktur Digital Capai Rp75 Triliun
Menkeu berharap melalui Dhanadyaksa Dipati Ukur, aset negara hadir dapat bermanfaat bagi masyarakat, mendukung gairah industri kreatif, serta menjadi wadah berkreasi bagi generasi muda.
“Kita semua berkewajiban sebagai pemerintah untuk meng-create space seperti itu bagi masyarakat, terutama para generasi muda. Let them be creative, let them inovatif dan kita menyediakan semua yang merupakan milik negara bagi mereka sehingga mereka bisa berkembang,” ujar Menkeu. (kmk/*)