60 Kampung KB Terbentuk, Pemkab Gowa Capai Target Renstra Kemenkes 2021

GOWA, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) mengambil peran dalam membentuk kesejahteraan keluarga melalui pemenuhan derajat keluarga sehat.

Hal ini melakukan membentuk Kampung Keluarga Berencana (KB) yang menyasar pada desa-desa tertinggal. Hingga saat ini sebanyak 60 Kampung KB telah dibentuk atau berhasil mencapai target Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes 2021.

Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerakan DPPKB Kabupaten Gowa, Murniati mengatakan, belum lama ini pihaknya kembali mencanangkan enam Kampung KB masing-masing di Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontolempangan, Desa Bissoloro, Kecamatan Bungaya, Desa Kalebarembeng, Kecamatan Bontonompo, Desa Pabundukang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Desa Biringala, Kecamatan Barombong dan Desa Tanabangka, Kecamatan Bajeng Barat.

Baca juga: Pemkab Gowa Gandeng Lintas Sektor Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

“Kemarin kami kembali mencanangkan lagi enam desa untuk mencukupi Renstra Kampung KB. Di mana harus 60 Kampung KB sampai 2021,” katanya, Jum’at (24/12).

60 Kampung KB tersebut masing-masing pada 2016 di bentuk 1 Kampung KB. 2017 sebanyak 18 Kampung KB, 2018 sebanyak 8 Kampung KB, 2019 sebanyak 27 Kampung KB Mandiri dan 2021 dicanangkan 6 Kampung KB.

“2020 kami tidak mencanangkan Kampung KB. Sebab masih dalam pandemi Covid-19, sehingga fokus kami membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19,” ujarnya.

Ia mengaku, pencanangan Kampung KB telah di bentuk dengan menyasar desa-desa yang cakupan KB-nya masih rendah dengan tingkat kesejahteraan masih rendah.

Bahkan pada 2022 mendatang sesuai dengan aturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang penanganan stunting memfokuskan pembentukan Kampung KB dengan melihat angka stunting di daerah tersebut.

“Makanya kemarin itu Kampung KB yang juga yang menjadi lokus stunting,” ujarnya.

Baca juga: Vaksin 8.000 Warga Per Hari, Pemkab Gowa Target Vaksinasi 70 Persen Tercapai Desember

Ia menyebutkan, beberapa program Kampung KB yang di fokuskan. Di antaranya, mempercepat penurunan angka kemiskinan, mempercepat penurunan kematian angka ibu dan bayi. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membentuk kelompok kegiatan (Poktan) yang ada di desa tersebut.

“Dari Kampung KB ini juga kami banyak membentuk 175 pelaku usaha mandiri. Atau Usaha Peningkatan pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dengan memanfaatkan hasil bumi yang ada di desa masing-masing,” kata Murniati.

Dengan adanya Kampung KB di 60 desa di masing-masing kecamatan beberapa perubahan dari desa tersebut mulai di rasakan masyarakat. Antara lain pada sektor kesehatan yaitu penurunan angka kematian ibu dan bayi. Serta sanitasi layak, pemanfaatan air bersih dan meningkatkan cakupan imunisasi.

Kemudian pada peningkatan masyarakat yaitu perbaikan insfrastruktur, penurunan jumlah rumah tidak layak huni dan pembinaan kemandirian masyarakat. (CH/*)

Exit mobile version