NewsNusantaraPolitikSulsel
Trending

Kisruh Karang Taruna Sulsel Makin Meluas, Kubu Andi Ina Kartika Sari Makin Solid

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Kepengurusan ganda di Karang Taruna Sulawesi Selatan (Sulsel), saat ini menjadi polemik. Bahkan salah satu pihak mengklaim sebagai pengurus KTSS hingga menyinta perhatian berbagai media.

Menanggapi hal itu, salah satu Kader Karang Taruna Sulsel l, Ali Imran Thamrin mengatakan melihat fenomena dan dinamika organisasi. Menurutnya, justru memperlihatkan dukungan yang solid ke Ibu Andi Ina Kartika Sari menahkodai Karang Taruna Sulsel.

“Ini ditandai dengan dukungan solid dari Pengurus Karang Taruna kabupaten/kota SE Sulawesi Selatan. Bahkan mereka menyatakan siap menjadi garda terdepan untuk mengawal kepengurusan KTSS di bawah kepemimpinan Ibu Andi Ina Kartika Sari. Dengan notabene memang merupakan kader Karang Taruna yang murni,” ucapnya.

Beredarnya informasi dan berbagai pernyataan di media kalangan pemerhati Karang Taruna. Kata Ali, sikap dan perilaku pengurus Karang Taruna Sulsel, sebagai organisasi sosial kepemudaan harus menjaga nilai-nilai dan norma kesopanan dalam menyikapi kekisruhan kepengurusan ganda.

“Kami menyimak dan memperhatikan komentar-komentar dari berbagai kelompok masyarakat pemerhati Karang Taruna di Sulawesi Selatan. Seperti pernyataan Ibnu Hajar seorang Akademisi Ilmu Komunikasi Publik dari UIN Makassar di Media Koran Berita Kota yang rilis pada Hari Selasa 11 Januari 2020.”

“Di mana nilai-nilai siri na pacce harus terus terjaga dalam melakukan komunikasi publik, karena akan memperlihatkan karakter pemuda Sulsel yang sebenarnya. Jika melakukan dengan cara-cara makian dan menyerang secara person pada pihak-pihak yang berseteru, justru akan memantik antipati masyarakat terhadap organisasi ini,” ujarnya.

Menjalankan Organisasi Mengacu AD/ART

Ali Imran juga mengomentari tulis oleh Yarifal Mappeati laman berita Tribun Timur.com. Makassar yang rilis pada Hari Senin, 10 Januari 2021. Ia mengaku atas tulisan itu banyak mengurai tentang polemik alas hukum dari kedua belah pihak berseteru di Kepengurusan Karang Taruna Sulsel. Kubu Andi Ina Kartika Sari yang terpilih secara aklamasi pada TKKTP Sulsel ke VIII pada tgl 19 – 20 Juni 2021 di Hotel Aryaduta Makassar.

Ali Imran menjelaskan, di mana perhelatan tersebut dilaksanakan oleh Pengurus Karang Taruna sebelumnya 2016-2021 berpedoman pada Permensos No. 25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna.

Sedangkan, kubu Harmansyah yang terpilih pada TKKTP di Bira Kabupaten Bulukumba, yang dilaksanakan oleh Carateker keluarkan oleh Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT), mengacu pada AD/ART Karang Taruna hasil Temu Karya Nasional di Bogor Tahun 2020.

Di mana dalam AD ART tersebut cukup banyak menyimpang dari Permensos No. 25 Tahun 2019. “Jika Karang Taruna di daerah mengacu pada Permensos 25 Tahun 2019 dalam menjalankan organisasi dan PNKT mengacu pada AD/ART Karang Taruna. Maka pertanyaannya mau kemana organisasi Karang Taruna ini.” urai Yarifal Mappeati.

Meski demikian, Ali Imran merasa bersyukur akan perhatian berbagai pihak terhadap organisasi Karang Taruna di Sulsel. Hal Ini menandakan harapan masyarakat terhadap organisasi ini dapat berkiprah secara baik di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam penanganan sosial kepemudaan.

“Kami warga Karang Taruna akan senantiasa tetap solid dalam mengawal organisasi ini, agar berjalan pada rel organisasi sebagaimana mestinya. Dan tentunya akan selalu menjaga marwah dan citra secara elegan serta berusaha semaksimal mungkin. Serta menghindari prilaku-prilaku yang jauh dari norma dan nilai-nilai kesopanan di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.

Kekisruhan kepengurusan ganda Karang Taruna di Sulsel, Ali Imran juga memberikan sudut pandang Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) dalam menjalankan roda organisasi yang memakai standar ganda dalam menerapkan aturan organisasi di daerah.

“Justru menjadi biang konflik keorganisasian di tingkat provinsi. Bahkan sampai di tingkat kabupaten kota. PNKT harusnya bertanggung jawab terhadap hal tersebut Warga Karang Taruna di Indonesia harus menyikapi dengan serius. Agar semangat Karang Taruna sebagai organisasi Sosial Kepemudaan tetap pada jalur yang benar,” tandasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button