KesehatanNasionalNews

BPOM Tambah Dua Booster Heterolog Vaksin Covid-19

JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengatakan vaksin booster heterolog yang telah mendapat persetujuan. Yaitu Pfizer setengah dosis untuk vaksin primer Sinovac atau AstraZeneca, dan vaksin AstraZeneca setengah dosis untuk vaksin primer Sinovac atau dosis penuh untuk vaksin primer Pfizer.

Booster heterolog vaksin Covid-19 untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapat dua dosis vaksin Covid-19. Kombinasi booster heterolog ini adalah vaksin Covid-19 berbeda jenis kepada warga yang telah mendapat dua dosis vaksin.

“Penetapan vaksin tersebut telah merujuk vaksin Covid-19 yang telah mendapat persetujuan Badan POM untuk penggunaan booster. Penggunaan jenis vaksin di lapangan, dapat menyesuaikan berdasarkan pertimbangan ketersediaan, sepanjang masuk dalam persetujuan penggunaan yang telah-diatur,” kata Penny dalam keterangan tertulis, Senin (17/1).

Dengan kombonasi booster, artinya, warga yang telah mendapat dua dosis Sinovac bisa mendapat booster vaksin AstraZeneca atau Pfizer setengah dosis.

Selain itu, warga yang telah mendapat dua dosis AstraZeneca bisa mendapat setengah dosis Pfizer. Dan, warga yang telah mendapat dosis penuh Pfizer, bisa mendapat satu dosis AstraZeneca sebagai booster.

“Secara umum pemberian dosis booster vaksin Pfizer dengan vaksin primer Sinovac dapat ditoleransi baik reaksi lokal maupun sistemik,” ucapnya.

Baca Juga: BPOM Keluarkan Izin Darurat 5 Merek untuk Vaksin Booster

Sebelumnya BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan enam kombinasi vaksin untuk booster Covid-19. Empat di antaranya menggunakan vaksin homolog (sama jenis) dan dua lainnya merupakan booster jenis heterolog (berbeda jenis).

Untuk booster vaksin homolog, BPOM meresmikan vaksin Sinovac, vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca, untuk suntikan ketiga sebanyak satu dosis. Sementara vaksin Moderna setengah dosis untuk booster homolog.

Booster homolog, artinya warga yang telah dua kali vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca, bisa mendapatkan jenis vaksin yang sama dengan dosis satu kali suntik.

Sementara untuk warga yang menerima vaksin Moderna dua kali, bisa mendapat vaksin yang sama setengah dosis sebagai booster.

Selain itu, untuk vaksin booster heterolog, BPOM meresmikan vaksin Moderna setengah dosis untuk warga yang telah mendapat vaksin AztraZeneca, Pfizer, dan Jansen. BPOM juga meresmikan vaksin Zifizax dosis lengkap sebagai booster heterolog untuk warga yang telah menerima vaksin Sinovac dan Sinopharm.

“Secara bertahap, BPOM melakukan proses evaluasi penggunaan booster vaksin sesuai dengan pengajuan dan ketersediaan data uji klinik yang mendukung,” tuturnya. (rls/cr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button