NewsNusantaraSulsel
Trending

Andi Baso Bone Kecewa Dituding Mencuri Benda Pusaka di Museum Lapawawoi, Begini Penjelasannya

BONE, NEWSURBAN.ID — Andi Baso Bone yang selama ini menjaga benda-benda pusaka Saoraja Museum Lapawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, kecewa dan sedih. Pasalnya, tuduhan pelaku atas hilangnya sejumlah benda pusaka di Museum tersebut mengarah pada dirinya.

Benda-benda pusaka di Saoraja Museum Lapawaoi itu, hilang Sabtu (16/1).

Saat awak media menemuinya, Andi Baso Bone mengatakan bahwa ini bukan kasus pencurian. Tetapi pemerintah sebenarnya meminta dia untuk menyerahkan museum ini dan pindah atau keluar dari museum.

Awalnya, dia sudah menandatangani surat pernyataan dari kejaksaan untuk mengosongkan dan menyerahkan Museum ke Pemkab Bone.

“Saya Pun kooperatif dengan meninggalkan museum dan mengambil semua barang-barang saya. Saya tidak mengosongkan karena barang-barang yang ada di situ sebagian bukan milik saya. Jadi, yang saya pindahkan itu hanya barang saya,” kata Andi Baso Bone, Kamis (20/1).

Baca Juga: Sejumlah Benda Pusaka di Museum Lappawawoi Hilang, Begini Reaksi Bupati Bone

Sebelumnya, kata dia, ada beberapa surat yang dia terima untuk pengosongan museum tersebut. Ia juga mengaku sudah mendapat ultimatum dari Sekretaris Daerah Kabupaten Bone. Batasnya, 24 Januari, Ia harus meninggalkan museum itu.

“Semua surat yang masuk ke saya itu semuanya saya patuhi. Dan tidak ada kata lain yang saya katakan selain siap,” tambahnya.

Terkait persoalan benda-benda museum tersebut, dia mengatakan bahwa dirinya memiliki data inventaris lengkap. Selain itu, dia juga memiliki saksi-saksi kalau dirinya bersama 9 saudaranya adalah ahli waris pemilik meseum itu.

“Kasus ini, sebenarnya membuat saya sedikit kecewa terhadap tindakan pemerintah daerah yang menuduh saya sebagai pencuri. Andai pada waktu itu Kadis Kebudayaan menghubungi saya untuk mengembalikan barang itu, pasti saya kembalikan. Apalagi beliau ini, masih merupakan keluarga dekat saya. Tetapi malah langsung melaporkan saya pencurian,” kata Andi Baso Bone kesal.

Baca Juga: Setahun Lebih Bola Soba Terbengkalai, Andi Fahsar: Akan Kita Bangun Setelah Pembebasan Lahan

Ia juga mengatakan seandainya pemerintah daerah sebelumnya memintanya untuk menghibahkan benda-benda tersebut ke museum, Andi baso mengaku pasti orang tuanya bangga. Karena, menurutnya, orang tuanyalah yang membesarkan dan menjaga museum ini sekian lama.

“Namun, ketika sudah seperti ini mau bagaimana lagi. Yang paling saya sayangkan sudah banyak statemen-statemen yang merugikan saya. Begitupun dengan keluarga saya. Akan tetapi sampai hari ini, saya masih menginginkan masalah ini bisa selesai secara adat (tudang sipulung). Dan mudah-mudahan masyarakat umum mampu menerima itu. Karena sudah banyak masyarakat yang tersinggung terkait statemen itu tadi,” tuturnya.

Sementara itu, Yusran yang merupakan kuasa hukum Andi Baso Bone mengatakan, kliennya itu mengakui bahwa telah memindahkan barang-barang yang notabene memang miliknya ke rumahnya. Kliennya sama sekali tidak ada unsur ingin mencuri atau merusak di museum tersebut.

“Terkait adanya laporan tersebut dari personal, kami masih ingin menindaklanjuti dan melihat. Karena sampai saat ini, kami masih belum mendapat surat laporan pencurian di Museum Lapawawoi itu. Bahkan, surat pemanggilan saksi pun, kami belum terima secara hukum dari Kepolisian,” kata Yusran.

Selain itu, Yusran juga mengatakan, sampai saat ini, lokasi dugaan pencurian tersebut belum juga di police line. Juga barang bukti yang diamankan di Polres Bone belum  ada berita acara.

“Terlepas dari laporan pencurian itu, harusnya ini kan belum selesai pada kepemilikan. Yang notabene tidak boleh kita selesaikan di Kepolisian. Harusnya, ini ranahya perdata untuk sengketa kepemilikannya,” tutup Andi Baso Bone. (fan/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button