Prediksi Wamenkes: Potensi Puncak Covid di Indonesia Bisa Tembus 100 Ribu-150 Ribu Per Hari

JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Potensi puncak Covid (Covid-19) di Indonesia bisa mencapai 100-150 ribu per hari. Potensi itu sebagai imbas dari penyebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan prediksi itu melihat temuan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron di sejumlah negara yang bersifat eksponensial.

Dante memprediksi potensi puncak Covid dengan jumlah penambahan Covid-19 akibat varian Omicron ini akan lebih tinggi ketimbang varian-varian sebelumnya.

“Kita mungkin akan lebih sedikit tinggi di bandingkan saat puncak Delta kemarin. Kalau kemarin sampai 57 ribu kasus per hari, mungkin ini sekarang sekitar ada 100-150 ribu kasus per hari. Tapi itu, tergantung dari protokol kesehatan masyarakat,” kata Dante dalam rekaman suara mengutip cnnindonesia.com, Kamis (3/2).

Dante kemudian meminta agar warga tidak panik namun tetap waspada. Ia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan 5M, di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Selain itu, ia juga meminta warga untuk segera mengakses program vaksinasi Covid-19. Baik vaksin primer hingga vaksin booster yang sudah berjalan di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

Melalui program vaksinasi, ia berharap masyarakat mendapat proteksi tambahan.

Sebagai informasi, perkembangan jumlah kasus virus corona di Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 19-25 Januari, jumlah kumulatif kasus Covid-19 dalam sepekan sebanyak 20.400 kasus.

Sementara pada periode 26 Januari-2 Februari, kasus mingguan meningkat menjadi 82. 918 kasus atau naik 24,6 persen dalam masa sepekan.

Pada kasus kematian pun mirip. Selama periode 19-25 Januari, sebanyak 64 pasien Covid-19 di Indonesia dinyatakan meninggal dunia. Dan pada kurun waktu 26 Januari-2 Februari, kasus kematian meningkat menjadi 104 orang. (bs/*)

Exit mobile version