PASAMAN BARAT, NEWSURBAN.ID — Gempa mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat sebanyak 52 kali, sejak Jumat (25/2) hingga Sabtu (26/2) pukul 07.00 WIB. Gempa itu, terdiri dari dua gempa utama dan 50 kali gempa susulan.
Stasiun Geofisika Padang Panjang mendeteksi sumber gempa berasal dari Patahan Semangka, dengan segmen Angola.
Gempa itu, merupakan jenis gempa darat yang berisiko tinggi jika terjadi pada kawasan padat penduduk.
Yoga, Operator Stasiun Geofisika Padang Panjang, menyebut gempa terjadi di darat. Gempa itu, juga dapat menimbulkan longsor dan banjir jika pusat gempa dekat dengan area perbukitan.
“Akan tetapi, hal itu bergantung dengan kedalaman dan magnitudo gempa itu sendiri,” katanya, Sabtu (26/02).
Ia lebih lanjut menjelaskan kejadian lanjutan akibat gempa bumi masih dalam analisis lanjutan. Sehingga, belum di ketahui dengan pasti akibat apa saja yang di timbulkan oleh gempa darat tersebut.
Pihaknya sejauh ini, belum menyarankan warga kembali ke rumah selama keadaan tidak aman. Bagi yang kondisi rumahnya aman, Yoga meminta warga berhati-hati terhadap gempa susulan.
BNPB Mencatat 8 Orang Meninggal
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Sabtu (26/2) dini hari, total warga yang meninggal dunia akibat gempa diSumatera Barat berjumlah 8 orang.
Selain itu, korban luka berat tercatat sebanyak 10 orang, luka ringan 76 orang, dan 6.002 orang mengungsi.
“Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/2).
Ia merinci, warga meninggal dunia di Pasaman Barat sebanyak 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas disebut masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang.
“Saat ini masih kita lakukan pencarian terhadap 6 orang yang-diperkirakan tertimbun longsor,” kata Abdul
Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.
Sementara di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi-dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
103 Bangunan Rusak Berat
Gempa tersebut juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat sebanyak 103 unit, rusak sedang sebanyak 5 unit, dan rusak ringan sebanyak 17 unit.
“Fasilitas pendidikan rusak berat 3 unit, balai masyarakat rusak ringan 1 unit, aula bupati Pasaman Barat rusak ringan satu unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit,” kata Abdul.
Gempa Bumi dengan magnitudo 6,2 sebelumnya mengguncang wilayah Sumatera Barat pada Jumat (25/2) pukul 8.39 WIB.
“Telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 6,2 di Pasaman Sumatera Barat. Tepatnya pada pukul 8.39 menit 29 detik WIB di wilayah Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (bs/*)