BONE, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kabupaten Bone Sulawesi Selatan melalui Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (PTPHP) Bone melaksanakan panen perdana program IP400 (Indeks Pertanaman 400).
Panen perdana ini, di hadiri Bupati Bone Dr. HA Fahsar M Padjalangi bersama Forkopimda Lingkungan Talumai, Kelurahan Bukaka, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Senin (7/3).
Program IP 400 merupakan program yang-digulirkan Kementerian Pertanian. Untuk mengajak petani empat kali menanam dan memanen dalam setahun pada hamparan yang sama.
Andi Fahsar, menuturkan berbicara sektor pertanian, satu-satunya sektor yang tetap tumbuh di tengah pandemi Covid 19.
“Pertumbuhan ekonomi, kita-ditentukan oleh produksi pertanian kita. Apalagi, di tengah pandemi ini, kita tidak terlalu merasakan karena kebutuhan sehari hari kita bisa tertutupi oleh produksi pertanian kita. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan apalagi ada program IP 400,” ungkapnya.
Fahsar juga menyebutkan, jika program IP400 berhasil, maka target Bone masuk lima besar produksi padi di Indonesia bisa terwujud. Sekarang, Bone berada di 10 besar dengan produksi terbanyak di Indonesia.
“Yang kita butuhkan sekarang adalah kerja keras. Dan, kami minta kepada penyuluh pertanian, jangan berhenti berinovasi. Inovasi pertanian ini, perlu terus kita pikirkan. Coba duduk bersama inovasi apa di sektor pertanian yang bisa kita tonjolkan ke depan di tingkat nasional,” kata Fahsar.
Produksi Hingga 7 Ton GKG/Ha
Sementara itu Plt Kadis Tanaman Pangan, HA Asman Sulaiman mengaku, pihaknya optimis program IP400 bisa menjadi percontohan, khususnya di Sulsel. Khusus panen perdana padi IP400 di Kelurahan Bukaka, luas lahannya mencapai 70 hektare.
“Satu hektarenya bisa menghasilan gabah kering hingga 7 ton. Kita yakin dengan 4 kali panen dalam setahun, kesejahteraan petani akan semakin meningkat, apalagi masa tanam hingga panen hanya 70 hingga 80 hari,” katanya.
Dia menyebutkan dari 4000 hektar di Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone menjadi sampel pengembangan untuk IP400 dengan mencapai 3.103 hektar.
“Untuk saat ini bantuannya masih berupa bibit, ke depan kita juga upayakan agar petani mendapatkan bantuan pupuk dan sebagainya, agar produksi pertanian ke depan semakin meningkat,” sebutnya. (fan)