PALU, NEWSURBAN.ID — Kepala Kantor BI Perwakilan Sulawesi Tengah berganti. Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura berharap sinergi dengan Pemerintah Derah terus berlanjut bahkan lebih meningkat.
Upacara pengukuhan Kepala Kantor BI Perwakilan Sulawesi Tengah yang baru, turut di hadiri Wakil Wali Kota Palu Reny A. Lamadjido, Senin (28/3) di Ballroom Hotel Santika Kota Palu.
Dalam kegiatan tersebut, mengukuhkan pejabat baru Kepala Kantor BI Perwakilan Sulawesi Tengah, yakni Dwiyanto Cahyo Sumirat. Ia menggantikan pejabat lama M Abdul Majid Ikram.
Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada Dwiyanto Cahyo Sumirat. Yang hari ini di kukuhkan menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah.
“Semoga dapat menjalankan amanah dan terus meningkatkan sinergitas dengan para pemangku kebijakan. Untuk mewujudkan perekonomian daerah yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada M. Abdul Majid Ikram atas segenap sumbangsih, dedikasi, dan kerjasama. Yang terjalin dengan baik selama ini dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
“Selamat melanjutkan pengabdian kepada bangsa, negara, dan masyarakat,” lanjutnya.
Menurutnya Bank Indonesia selaku bank sentral, selain melaksanakan tugas dan wewenangnya di bidang moneter, –makroprudensial, dan sistem pembayaran, juga berperan aktif pengembangan perekonomian pemberdayaan masyarakat, –serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi baru melalui diversifikasi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Saya mengamati, di Sulawesi Tengah, Bank Indonesia sebagai partner Pemerintah, –selain membantu memberikan gambaran dan masukan terkait perekonomian kepada Pemerintah Provinsi, juga turut hadir dalam mendorong pertumbuhan sektor rill khususnya pemberdayaan kelompok masyarakat,” jelasnya.
Gubernur berharap besar, sinergi positif dan kolaborasi yang baik bisa terus berjalan antara seluruh stakeholder sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi yang inklusif melalui realisasi fiskal yang optimal, menciptakan lapangan kerja baru, inflasi yang terjaga, dan perluasan daya dorong ekonomi. (ysf)