Wali Kota Danny Paparkan Inovasi Kemandirian dan Tata Kelola RSUD di Healty Cities Summit Semarang 2022

SEMARANG, NEWSURBAN.ID — Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) memaparkan tata kelola RSUD yang ia lakukan di periode kedua, saat menjadi narasumber pada seminar nasional Inovasi penguatan kemandirian dan tata kelola RSUD. Serta Best Practise Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Seminar nasional ini merupakan sesi keempat dari rangkaian acara event Summit Seminar dan Expo Kabupaten/Kota Sehat (Healthy City Summit)Tahun 2022 di Kota Semarang. Yang di adakan di Pancowati Patra Semarang Hotel dan Convention, Selasa (29/3).

Seminar ini juga merupakan bentuk kerjasama Pemkot Semarang bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), di ketuai Bima Arya yang juga Wali Kota Bogor.

Baca Juga: Wali Kota Danny Ajak Warga Makasar Hidup dengan Konsumsi Makanan Rebus

Di hadapan peserta yang hadir Wali Kota Danny, berbagi pengalaman tentang bagaimana proses transformasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar, Dari rumah sakit daerah yang tidak di perhitungkan, kini menjadi rumah sakit daerah yang modern.

Danny menuturkan pada saat dirinya terpilih menjadi Walikota periode pertama, dirinya fokus membangun bidang kesehatan.

“Suatu kehormatan bagi saya, membangun sistem kepala kesehatan rumah sakit Daya. Di mana rumah sakit milik Pemkot tersebut sekarang istimewa karena 97,5 persen menanggung BPJS dari 1,6 juta penduduk. Yang menetap di Makassar,” ucap Danny.

Baca Juga: Wali Kota Danny Ajak UCM Menginspirasi Masyarakat Menjadi Entrepreneur Lorong

Danny menjelaskan akibat konsekuensi yang tidak bisa menahan laju urbanisasi, di karenakan hampir kurang lebih 100 ribu warga, keluar masuk Makassar.

Yang menurutnya menjadi persoalan utama di kota besar adalah mereka yang tidak terbit KTP-nya. Karena akte kelahiran tidak terbit, akte kelahiran dari kampung asalnya tidak ada.

“Maka dari itu Pemkot Makassar dengan RSUD tetap melayani semua masyarakat tanpa BPJS. Semua RS Makassar kalau ada orang tidak punya BPJS kami layani dengan ikhlas. Dan, ada anggaran untuk itu. Semua harus di layani. Orang yang terlantar masuk ke kota, tidak boleh di telantarkan. Siapa pun penduduk Makassar harus di layani,” jelasnya terkait tata kelola RSUD.

Baca Juga: Post Rakorsus 2022, Danny Mantapkan Persiapan Menuju Makassar Metaverse

Danny mengatakan pada saat dirinya membangun anatomi kesehatan, dirinya membuat revolusi di RS milik pemerintah daerah tersebut.

“Alhasil RSUD Daya dari rumah sakit tipe C saat ini telah menjadi rumah sakit tipe A plus hanya dalam satu tahun kepemimpinan saya,” ujar Danny.

Begitu juga pada saat di lantik 26 Februari 2021 untuk memimpin kembali Kota Makassar, kata Danny, pada saat itu situasi pandemi,Covid 19. Sehingga dirinya mencanangkan program Makassar Recover.

Baca Juga: Serahkan LKPD Kota Makassar 2021, Wali Kota Danny Harap Pertahankan Nilai

“Semua harus position digital. Kami membuat Lab PCR 4 Gen, juga melibatkan 15 ribu influencer remaja berusia 25 tahun untuk kita terjunkan langsung memeriksa kesehatan warga. Semua alat kami lengkap. Kalau kita mau membangun Health security kuat, jangan takut untuk membeli alat yang canggih,” jelasnya.

Dalam Rakorsus Makassar Metaverse yang di gelar Pemerintah kota Makassar, di ikuti 51 SKPD. Rumah sakit Daya telah menyiapkan konten Metaverse yakni diagnosa setelah tes lab.

“Dia akan lihat sakit kita apa, seumpamanya di paru-paru, langsung kita tunjuk Avatar untuk menentukan titik diagnosanya. Selanjutnya memperlihatkan 3 dimensi paru-paru tersebut. Olehnya itu kami berkomitmen serius membangun Kota Metaverse,” tutupnya. (cr/*)

Exit mobile version