Didampingi Bupati Gowa, Ganjar Pranowo Ziarah ke Makam Sultan Hasanuddin

GOWA, NEWSURBAN.ID — Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) melakukan ziarah ke Makam Sultan Hasanuddin di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Sabtu (7/5) pagi.

Pada kesempatan ini Bupati Adnan menjelaskan bahwa Sultan Hasanuddin ini menjadi Raja Gowa pada usia yang masih sangat muda dan memimpin Kerajaan Gowa selama 17 tahun. Selain itu Adnan juga menjelaskan bahwa di Kompleks Makam Sulatan Hasanuddin ini juga terdapat beberapa Raja yang pernah memimpin Kerajaan Gowa.

Baca Juga: Bupati Adnan Lantik 58 Pejabat Pemkab Gowa, Harap Bangun Kolaborasi dan Kerjasama Tim

Salah satunya yang-disebutkan Bupati Gowa yaitu Sultan Alauddin yang merupakan merupakan Raja Gowa keempat belas.

“Sultan Alauddin ini merupakan Raja Gowa yang pertama kali memeluk Agama Islam,” ujar orang nomor satu di Gowa ini.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kedatangannya di Makam Raja Gowa ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya. Bersama Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Bupati Adnan Lantik 58 Pejabat Pemkab Gowa, Harap Bangun Kolaborasi dan Kerjasama Tim

Menurut Ganjar Raja Gowa ke-16 ini sangat menarik karena menjadi pemimpin di usia yang masih sangat muda. Dan, memiliki jiwa patriotisme yang sangat tinggi sehingga-ditakuti oleh Belanda.

“Sultan Hasanuddin kemudian-dijuluki Ayam Jantan dari Timur yang kemudian-dipasang di makamnya,” kata Ganjar.

Ia berharap jiwa kepahlawanan, patriotisme dan semangat yang ada pada diri Sultan Hasanuddin, –harus bisa menjadi penyemangat bagi generasi muda untuk tidak mudah menyerah.

Baca Juga: Sekda Gowa Harap Program Mandiri Benih Sulsel Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Selain itu Ganjar juga mengaku tertarik dengan corak bangunan makam yang memiliki kemiripan dengan candi-candi yang ada di Jawa. Mulai dari cara membangun dan menyatukan bangunan ada kemiripan.

“Saya tertarik karena Sultan Hasanuddin menjadi raja di usia yang sangat muda dan punya jiwa patriotisme sangat tinggi sampai Belanda takut. Dan-dijuluki sebagai Ayam Jantan dari Timur,” tambahnya. (jn/*)

↑
Exit mobile version