JAKARTA, NEWSURBAN.ID — Munculnya Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali membuat pemerintah harus bekerja keras. Varian itu,diduga tebal terhadap Vaksin Covid-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia sudah mengidentifikasi empat kasus virus baru. Kasus itu, merupakan mutasi SARS-CoV-2 varian Omicron, yaitu subvarian BA.4 dan BA.5.
Dia menyebutkan empat kasus itu,dilaporkan pertama kali di Bali.
Baca Juga: VOC Omicron Asal Afrika Selatan Masuk Asia, RI Susun Pertahanan
“Memang sudah-ditemukan di Indonesia kemarin di Bali, sudah ada empat orang terkena (subvarian) BA.4 dan BA.5,” kata Budi kepada wartawan, Jumat (10/6).
Subvarian BA.4 dan BA.5 ini tengah-diwaspadai di sejumlah negara.
Singapura bahkan memprediksi gelombang baru Covid-19 akibat subvarian Omicron tersebut bakal terjadi pada Juli mendatang.
Baca Juga: Menkes Ungkap Sumber Omicron yang Menulari OB Wisma Atlet
Budi memastikan Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dengan memantau ketat subvarian baru dari Omicron ini.
Ia menduga subvarian ini kebal dari vaksin Covid-19.
Namun, Budi meyakini saat ini imunitas masyarakat Indonesia masih cukup tinggi dalam melawan Covid-19.
Ia mengungkapkan titer antibodi atau ukuran tingkat kekebalan masyarakat terhadap Covid-19 di Indonesia meningkat signifikan pada Maret 2022.
Baca Juga: Jokowi Beberkan Strategi Gas dan Rem yang Sukses Tekan Covid-19
Selain titer antibodi, Budi mengklaim 99,2 persen warga di Jawa-Bali sudah memiliki kekebalan tubuh atau antibodi terhadap Covid-19 baik secara alamiah pascaterinfeksi virus maupun lewat vaksinasi. Temuan itu menurutnya,didapatkan melalui sero survei atau seroprevalensi.
“Penyebarannya juga cepat sama seperti Omicron, tapi berhubung imunitasnya masih tinggi, kita lihat kenaikannya masih dalam level yang aman,” ujarnya. (cr/*)