EkonomiNewsNusantaraSulteng

Respons Arahan Pusat Terkait Pengendalian Inflasi Daerah, Gubernur Rusdy Mastura Libatkan Bupati Wali Kota hingga Kades dan Lurah

PALU, NEWSURBAN.ID — Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura akan menggelar rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah tingkat provinsi, bersama unsur Forkopimda Bupati, Wali Kota. Rakor ini, sebagai respons atas arahan Mendagri Tito Karnavian dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dalam rakor pengendalian inflasi bersama seluruh kepala daerah provinsi secara virtual, Selasa (30/08/2022) secara virtual.

Rusdy menegaskan, rakor pengendalian inflasi tingkat Provinsi Sulteng juga akan menghadirkan Kepala Desa dan Lurah. Hal itu, untuk memastikan Distribusi Kebutuhan Pokok Lancar sampai kepada masyarakat atau pelaksanaan Operasi Pasar untuk komoditas tertentu.

Gubernur Juga menyampaikan sesuai arahan Mendagri, Dana ADD dapat di alokasikan untuk pemberian Bansos dan Bantuan Tunai Kepada Masyarakat. Juga bantuan penyediaan bibit tanaman jangka pendek, seperti cabai dan bawang merah.

Baca Juga: Ramah Tamah HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Ini Pesan Gubernur Rusdy Mastura

“Semua fungsi-fungsi Pemerintah harus kompak dan harus bersama-sama untuk Pengendalian Inflasi Daerah,” kata Rusdy.

Kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganga, Gubernur meminta agar dapat mengintervensi pasar. Untuk kebutuhan pokok masyarakat yang di anggap kurang distribusinya.

Sebelumnya, Gubernur Rusdy Mastura, mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi bersama Kajati Sulteng, Agus Salim, SH, MH, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Rudy Sufahriadi.

Rakor Pengendalian Inflasi,dihadiri Kepala Perwakilan BI, Kepala Bulog , Kapala BPKAD, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perundistrian dan Perdagangan, Perwakilan KADIN.

Baca Juga: Lancuhing Tanda Tangan Elektronik di Sela Rapat Tepra, Gubernur Rusdy Minta OPD Gerak Cepat

Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa kondisi dunia saat ini, termasuk Indonesia, masih-diperhadapkan dengan penanganan krisis kesehatan. Akibat pandemi Covid -19 yang sampai dengan Saat ini belum kunjung usai.

“Kita di Indonesia, bersyukur adalah salah satu negara terbaik dalam penanggulangan Covid-19. Pengendalian Ekonomi dalam kondisi krisis berjalan baik. Sehingga ekonomi Kita bisa Tumbuh dinatas 5 %,” kata Tito.

Mantan Kapolri itu, juga menyampaikan kondisi penanganan Covid -19 seluruh daerah di tanah Air masuk kategori level 1.

“Namun dalam kondisi yany baik, Indonesia-diperhadapkan kepada Inflasi yang di anggap tinggi secara Year To Year. Hal ini,disebabkan adanya bab antara suplay dan demand. Juga karena distribusi bahan pangan tertentu terhambat. Dan, adanya kelangkaan BBM,” kata Tito.

Baca Juga: Invstasi Awal Tahun Tembus Rp20 T, Gubernur Rusdy Mastura Apresiasi Kinerja DPMPTSP Provinsi Sulteng

Dengan meningkatnya harga minyak dunia, kata Tito, mengakibatkan terjadi peningkatan alokasi anggaran subsidi pemerintah. Hal itu terlihat dari target Rp152,5 triliun, meningkat menjadi Rp502, 4 triliun.

“Hal ini sangat membebani APBN kita, yang bisa berakibat adanya pemotongan dana transfer daerah. Juga bisa mengorbankan program-program lainnya yang sangat di butuhkan masyarakat,” ungkap Tito lagi.

Menurut dia, kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua pihak. Ia meminta Kepala Daerah dan Unsur Forkopimda mengintervensi terhadap komoditas tertentu yang-dianggap pemicu meningkatnya Inflasi di daerah.

Sementara itu, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan bahwa saat ini seluruh dunia menghadapi tantangan ekonomi yang berat.

“Saat ini semua negara masih konsentrasi dalam pengendalian Covid. Bahkan, banyak negara yang masih tinggi penularan Covid -19. Seperti Hongkong, Singapura,” kata Luhut.

Baca Juga: Dukung Penggunaan PDN, Gubernur Rusdy Mastura Dorong UMKM di Sulteng Tingkatkan Kualitas Produksi

Di Asia Tenggara, lanjut politikus Partai Golkar itu, Indonesia negara yang herhasil dalam pengendalian Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bertumbuh di atas 5%.

Luhut juga menyampaikan, perang Rusia-Ukraina,diperkirakan akan berlangsung lama. Dan, ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi D dunia.

“Tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia pulih. Bahkan, dengan cepat bisa tumbuh di atas 5%. Hal ini,didorong oleh meningkatnya mobilitas dan aktivitas Blbelanja masyarakat. Juga invesatasi menunjukkan kinerja yang tinggi dan stabil,” tutur Luhut.

Ia juga menyampaikan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan terbesar. Yakni, inflasi pangan dan potensi kenaikan inflasi energi.

“Inflasi pangan di dorong oleh kenaikan harga cabai, bawang, telur, dan daging ayam ras,” katanya.

Untuk menangani itu, Luhut meminta agar penanganan tantangan ekonomi global dan domestik harus terintegrasi sebagaimana penangan Covid -19. “Harus kita lakukan bersama Gubernur, Panglima TNI, Kapolda, dan Bupati. Unsur Forkopimda harus Kompak dalam penanganan Inflasi,” ujarnya.

Luhut Singgung Kenaikan Harga BBM

Terkait kemungkinan kenaikan harga BBM, Luhut meminta Gubernur, Bupati, Walikota, Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, Kapolres dan Kapolsek untuk ikut mensosialisasikan. Dan memberikan pemahaman kepada masyatakat tentang urgensi kenaikan harga BBM. Serta langkah-langkah pemerintah untuk meringankan beban masyarakat.

“Kita minta Gubernur, Bupati , Wali Kota berkoordinasi dengan Kementrian Lembaga. Untuk mengalokasikan bantuan kepada masyarakat melalui Bansos atau Subsidi pada sektor transfortasi dan UMKM,” pungkasnya. (bap/ysf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button