NewsNusantaraParlemenSulsel

Dewan Soroti Pejabat Bone Pelesiran ke Malaysia, Saifullah: Ingat Kalian Digaji oleh Negara!

BONE, NEWSURBAN.ID — Dewan soroti terkait keberangkatan Bupati Bone H Andi Fashar M Padjalangi ke Negara Bagian Malaysia, Selangor pada Kamis Lalu. Dalam perjalanan itu, Andi Fahsar memboyong sejumlah pejabat Bone pelesiran ke Malaysia.

Ketua Komisi I DPRD Bone Sulawesi Selatan Saifullah Latif menyoroti pelesiran pejabat Bone ke Malaysia bersama Bulati. Ia mengatakan terkait keberangkatan Bupati Bone bersama pejabat lainnya kesana itu harus mengetahui subtansinya seperti apa.

“Okelah kalau khusus Bupati itu tidak masalah. Tetapi kalau OPD lainnya juga berangkat inilah yang harus kita pertanyakan. Apalagi OPD itu bukan domainnya,” ujarnya saat saat-dihubungi, Senin (10/10/2022).

Baca Juga: Bupati Bone Boyong Sejumlah Pejabat ke Malaysia

Lanjut Saifullah bahwa setelah penetapan APBD ini kita butuh percepatan realisasi anggaran. “Karena kalau tidak yang akhirnya yang rugi ini adalah masyarakat,” ujarnya.

“Bagaimana caranya pekerjaan bisa selesai kalau sedikit-sedikit para OPD pelesiran. Okelah kalau soal biaya mau menggunakan biaya pribadi atau anggaran negara itu tidak jadi soal. Yang penting subtansinya jelas lagian agendanya juga disana tidak jelas,” kata Saifullah Latif.

Baca Juga: Memprihatinkan, Ruas Jalan Tanah Batue Bone-Sinjai Rusak Parah

Ia menyebut, ASN yang meninggalkan pekerjaannya itu, bagian dari korupsi (waktu). Saifullah menegaskan, mereka yang berangkat tanpa perjalanan dinas, bukanlah urusan dinas.

“Tapi jangan lupa sebagai sumpah ASN dia tidak boleh meninggalkan tempat tanpa alasan yang jelas. Karena mereka menerima gaji terima TPP dan ini 4 hari di tinggalkan pekerjaan. Satu jam saja mereka meninggalkan pekerjaan itu, sudah masuk korupsi waktu. Semua itu menurut saya salah. Dan menurut saya tidak masuk akal kalau mereka menggunakan uang pribadi,” tuturnya.

Baca Juga: Mutasi Pejabat Lingkup Pemda Bone, Ini Harapan Andi Fahsar

Kalaupun betul mereka tidak menggunakan uang pribadi, lanjut dia, tentunya bukan dinas. Dan mereka harus cuti l. “Kalau demikian mana surat cutinya?” tanya Saifullah.

“Bukan kami cemburu. Tetapi sebagai wakil rakyat kalau tidak menyoroti ini soal tupoksi kita ini di bilang kita tidak bekerja. Terserah kalau telinga meraka panas mendengar tanggapan saya. Karena memang ini tugas saya,” pungkasnya. (fan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button