MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo bersama Putra Wali Kota Makassar periode 1959-1978 Muhammad Daeng Patompo, Rahmat Endong Patompo duduk bareng membahas kepemimpinan HM Daeng Patompo.
Keduanya bertemu di salah satu warung kopi (Warkop) di jalan Pontiku Makassar. Pertemuan ini juga di hadiri puluhan komunitas anak rakyat.
Mengawali pembicaraan, Putra Wali Kota Makassar ke 12 itu, Rahmat Endong Patompo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Rudianto Lallo yang tidak pernah melupakan jasa pemimpin pendahulunya.
Baca Juga: Rudianto Lallo Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang Digelar KB Karampuang, Ini Pesannya
Endong sapaan akrabnya menilai ide dan gagasan mendian ayahnya Muhammad Daeng Patompo. Yang telah meninggalkan sejumlah bangunan bersejarah di Makassar terus mendapat apresiasi dari Politisi NasDem Rudianto Lallo.
“Hingga saat ini, anak Rakyat “Rudianto Lallo” konsisten menyampaikan apa yang di torehkan ayahanda saya, Muh. Daeng Patompo dalam membangun Kota Makassar di masa menjabat sebagai Wali Kota. Tak banyak politisi di Makassar yang menyebar luaskan apa yang di lakukan Muhammad Daeng Patompo,” kata Endong di Makassar, Selasa (25/10/2022).
Lanjut Endong, semasa menjabat, HM Daeng Patompo benar-benar mengabdikan dia untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Makassar. Berbagai hal pembangunan di Makassar sejak zamannya masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik hingga saat ini.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Baru Universitas Handayani Kuliah Umum, Ketua DPRD Rudianto Lallo Hadir Memberi Motivasi
“Tanggul yang menjadi penyangga banjir di daerah Kecamatan Tamalate masih di kenang hingga saat ini. Dan banyak lagi bangunan lainnya di kenang berkat idenya,” ujarnya.
Sementara itu, Rudianto Lallo dengan tegas menyampaikan salah satu Wali Kota Makassar yang melegenda adalah HM Daeng Patompo. Berkat HM Daeng Patompo, wilayah Kota Makassar bertambah luas. Tiga wilayah daerah tetangga, Maros, Gowa dan Pangkep bergabung dalam administrasi Kota Makassar.
“HM Daeng Patompo paham jika wilayah Makassar sempit, sehingga di lakukan perluasan. Tiga wilayah tetangga digabung, wilayah kepulauan dari Kabupaten Pangkep, Tamalate dari Gowa, dan Biringkanaya dari Maros,” kata Rudianto Lallo.
Baca Juga: Rudianto Lallo Apresiasi Aksi Sosial IKA SMP 22 Makassar pada Reuni Akbar
Tak sampai disitu, Legislator dua periode itu menyampaikan berbagai pembangunan masa pemerintahan HM Daeng Patompo yang hingga saat ini masih menjadi yang terbaik. Antaranya pembangunan drainase di jalan Ar Hakim, Kecamatan Tallo yang memiliki luas sekitar 3 meter, karena drainase selebar itu, hujan turun berjam-jam tidak ada genangan.
“Ini contoh pembangunan yang baik. Sudah puluhan tahun berlalu namun berfungsi dengan baik, untuk pemimpin Kota Makassar kedepannya harus banyak belajar dari HM Daeng Patompo,” paparnya.
Selain itu, Rudianto Lallo juga menyebut bendungan HM Daeng Patompo yang di bangun pada tahun 1965. Bedungan itu untuk membendung air sungai Jeneberang yang meluap yang kerap mengakibatkan banjir di sejumlah perkampungan di Kecamatan Mariso.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Baru Universitas Handayani Kuliah Umum, Ketua DPRD Rudianto Lallo Hadir Memberi Motivasi
“Saat itu anggaran yang sangat terbatas, namun dengan kemampuannya meyakinkan pemerintah pusat. Sehingga Kota Makassar mendapat support anggaran,” papar Rudianto Lallo.
Satu program lainnya yang juga menarik di pelajari yakni program pemberantasan kemiskinan, kebodohan dan kemelaratan. Program itu benar-benar hadir untuk masyarakat menengah kebawah.
“Jadi memang HM Daeng Patompo hadir untuk rakyat, di masanya pembangunan hadir di wilayah kumuh. Kampung saya di Lakkang hadir puskesmas di masa kepemimpinan HM Daeng Patompo,” tutup Rudianto Lallo. (#)