NewsNusantaraSulsel

Bupati Andi Utta Ajak Kelola Desa Wisata Lebih Kreatif

# Untuk Datangkan Uang

BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID — Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyebut pentingnya inovasi dan kreativitas kepala desa dalam kelola desa wisata. Ia mengajak untuk “menarik dompet” para wisatawan yang berkunjung di Bulukumba.

“Kalau wisatawan hanya liat view dan keindahan alam Bulukumba saja, tapi uangnya tidak di belanjakan. Hasilnya masih belum memuaskan. Itu maksudnya, uang wisatawan harus dibelanjakan di tempat wisata,” kata Muchtar Ali Yusuf dalam sambutannya pada kegiatan pelatihan pengelolaan desa wisata di Ballroom Hotel Agri, Selasa, 22 November 2022.

Bupati yang akrab dengan sapaan Andi Utta menuturkan, banyak potensi yang bisa di konversi menjadi uang. Sehingga, pengelola wisata dan masyarakat tak boleh diam, tapi harus berinovasi.

Baca Juga: Inflasi Rendah, Kemendagri Apresiasi Pemprov DKI dan Pemkab Bulukumba

“Konsep wisata ideal itu, bukan hanya menikmati keindahan alam. Tapi juga, harus memaksimalkan semua potensi. Jual potensi karena itu uang,” ujarnya.

Andi Utta menerangkan bahwa langkah awal untuk memaksimalkan potensi itu, melalui promosi wisata yang masif. Apalagi saat ini, sudah banyak akses yang bisa di manfaatkan untuk promosi pariwisata.

“Sekarang aksesnya mudah. Tak mesti harus ketemu orang luar lalu menceritakannya. Ada sosmed, seperti youtube, instagram dan lainnya. Dengan begitu, mereka akan tahu potensi-potensi kita,” jelasnya.

Kadisparpora Bulukumba, Daud Kahal menyampaikan bahwa memang tujuan pariwisata untuk bisa menimbulkan multiplier effect. Sehingga, katanya, wisatawan harus di suguhi dengan layanan-layanan yang bisa berkesan.

“Dengan demikian, mereka akan merasakan objek wisata yang di kunjungi itu bernilai,” katanya.

Baca Juga: Bupati Andi Utta Harap KAHMI Bulukumba Bersinergi dengan Pemerintah

Daud Kahal juga menyinggung potensi produk-produk UMKM lokal di tempat wisata. Menurutnya, Pemerintah Daerah membuat regulasi dan melakukan pembinaan-pembinaan UMKM.

“Semua aspek terkait hal itu, kita akan upayakan untuk menjadi bagian dari pengelolaan kawasan pariwisata,” jelasnya.

Ia berharap agar desa-desa wisata dapat mengelola potensi desanya untuk bisa menjadi destinasi wisata. Dengan menyediakan kriteria sesuai yang di terbitkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Desa wisata, tambah Daud Kahal, harus memiliki sarana dan prasarana, seperti homestay, kemudian infrastruktur jaringan internet. Dan berbagai fasilitas lainnya yang dapat menunjang hadirnya wisatawan.

“Setidaknya desa wisata memiliki tiga kriteria yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Itu yang harus di miliki. Sehingga dapat dijadikan pilihan objek yang bisa di kunjungi wisatawan,” kata Daud Kahal.

Baca Juga: Coaching Clinic Keuangan, Inspektorat Bulukumba Kumpulkan Pimpinan OPD hingga Camat di Bira

Masih di tempat yang sama, Kepala Desa Orogading Kecamatan Kindang H Nasir mengemukakan bahwa potensi pariwisata yang ada di desanya dalam tahap pengembangan adalah Bukti Emas Pattoengang.

“Namun belum ada regulasi khususnya di Bulukumba untuk pengembangan desa wisata melalui dana desa. Sehingga, anggaran pengembangan desa wisata itu, masih bersifat swakelola,” ungkapnya.

Nasir berharap ke depan ada sentuhan-sentuhan anggaran untuk pengembangan desa wisata tersebut.

“Di Orogading juga ada produk lokal UMKM yang bisa-didorong untuk di kembangkan di desa wisata. Yaitu Kopi Jahe dan Gula Aren,” tukasnya.

Sekadar di ketahui, pelatihan pengelolaan desa wisata di hadiri sekira 80an orang. Terdiri dari Camat, Kepala Desa, Kelompok Sadar Wisata di desa dan Kampung Wisata di kelurahan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button