MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Rektor Universitas Indonesia Timur Abdul Rahman, membuka kuliah umum dan yudisium UIT. Kegiatan ini, di gelar Program Pascasarjana Unversitas Indonesia Timur di Kampus 5, Sabtu, 26 November 2022.
Kuliah umum dan yudisium UIT ini menghadirkan sebagai narasumber Prof. Dr. Chalid Imran Musa, M.Si., guru besar dari Universitas Negeri Makassar (UNM), di dampingi sebagai moderator Ketua Prodi Magister Hukum Dr. Patawari, S.Hi.,M.H., dengan mengusung tema “Behavioral Literation Sebagai Tantangan Terpaan Digitalisasi”
Jumlah peserta sebayak 157 orang. Terdiri dari Magister Kesehatan 98 orang, Magister Hukum 22 orang, Magister Ilmu Administrasi Negara 13 orang dan Magister Manajemen 24 orang.
Peserta, tampak antusias melakukan tanya jawab kepada narasumber yang membuat suasana dalam ruangan aulah hidup.
“Saya ucapkan selamat atas Yudisium pada hari ini, inilah kebahagiaan dari perjuangan bapak ibu semua,” Ketua Yayasan Indonesia Timur (YIT) Aminuddin, S.H., M.H.
Paling Istimewa
“Patut berbangga bagi mahasiswa Pascasarjana tahun ini karena saya menganggap bahwa tahun ini adalah yang paling istimewa. Sejak tahun 2022 pertama kali UIT menelorkan alumni pada tahun ini adalah tahun istimewa,” katanya
Kenapa paling istimewa? “Karena pada tahun ini Universitas Indonesia Timur meyudisium mahasiswa dengan akreditasi yang lengkap. Jadi dari awal sampai hari ini, Alhamdulillah karena perjuangan teman-teman semua usaha pak Rektor dan seluruh jajarannya. Di samping akreditasi prodi yang anda sandang hari ini, juga akreditasi Institusi, sebelum-belum tidak, alhamdulillah tahun full akreditasi,” tuturnya.
Menurutnya, dalam perjalanan institusi ini banyak mengalami kendala. “Bapak, ibu mungkin sering mendengar masalah-masalah yang menerpa UIT sebelumnya. Tetapi itu dulu sekarang jauh berbeda seluruh prodi terakreditasi dengan baik. Bahkan sudah diberikan oleh pemerintah Akreditasi Institusi,” katanya.
“Dalam perjalanan itu tentu kami dari yayasan sangat berterima kasih pada pengelola. Bukan hanya pengelola saat ini, tapi pengelola sebelumnya-sebelumnya selalu merancang bagaimana UIT bisa berjalan dengan baik. Tapi terkhusus untuk ini Akreditasi Institusi baru kami raih. Sekarang Alhamdulillah kita full Akteditasi,” jelasnya.
“Tentu ini sangat bisa-diterapkan kepada teman-teman semua pada alumni semua saya anggap sudah bekerja pada institusi. Penerapan, kalau saya lihat masalah-masalah kita alami saat ini, memang kita tidak berihindar dari program digitalisasi. Karena digitalisasi adalah suatu program yang tidak bisa kita pungkiri. Tidak bisa abaikan begitu saja. Mungkin di kantor bapak digitalisasi adalah sesuatu yang wajib harus-diterapkan. Alhamdulillah UIT juga sejak tahun 2018 itu sudah berbasis Digitalisasi,” urai Aminuddin.
Pesan Rektor Abdul Rahman
Sementara Rektor UIT, Dr.Abdul Rahman, S.Pt.,SE.,M.M., berikan kata yang membuka kegiatan menyampaikan sejumlah pesan.
“Perlu saya sampaikan yang akan membawakan materi kuliah umum pada hari ini. Beliau lah yang membawa saya menjadi seorang doktor. Begitu juga Kaprodi Magister Manajemen, Kaprodi Magister Kesehatan, Kaprodi MIAN, termasuk Wakil Rektor 2,” ungkap Abdul Rahman.
“Saya tidak bisa jadi doktor kalau bukan Prof. Dr. Chalid Imran Musa, M.Si, ini mengenai pendidikan kami di Universitas Negeri Makassar. Karena itu, saya merasa bangga dengan kehadiran beliau ingin memberikan sebuah kuliah umum. Seperti apa dengan kaitan yang ingin-disampaikan nantinya, mudah-mudahan calon Magister ingin menuntut ilmu,” urainya.
Dia juga mengatakan, telah berbincang dengan Chalid Imran. “Mudah-mudahan kita akan membuka Magister Administrasi Negara dan Magister Kesehatan itu menjadi Doktor (S3). Kemarin saya sudah komunikasi dengan tim, untuk Administrasi Negara dan tim Magister Kesehatan, ini dulu kita genjot. Berkaitan dengan konsep kebutuhan dan kelengkapan mengenai Guru besar dan para Doktor yang kita miliki,” katanya.
Ia juga menguraikan setahun kepemimpinannya di UIT. “Alhamdulillah, tadi-disampaikan ketua yayasan semua prodi kita sudah merubah menjadi baik. Dan Insya Allah saya mengharapkan nanti yang pertama Prodi S1 Hukum yang akan menjadi unggul. Karena kita sudah berurusan dengan BAN PT untuk melakukan kegiatan Monev bagi fakultas hukum S1. Untuk melakukan sebuah monev pengelolaan perbaikan dan mudah-mudah itu bisa menjadi unggul,” ungkapnya.
Mengenai pengembangan seperti sarana dan prasarana juga berjalan. “Nanti program S3 misalnya,ditempatkan di Rektorat. Di situ Pascasarjana S3, supaya betul-betul pengelolaan pasca itu di kampus IV. Dan kampus III menjadi program Doktor dan S2. Nanti, Rektoratnya dan seluruh jajarannya kita pindahkan ke kampus 5. Karena kampus ini asetnya sangat besar. Cuma karena kendala pandemi Covid-19, sehingga semuanya tidak terurus,” ungkap Rektor
Behavioral Literation
Sementara, Prof.Dr. Chalid Imran Musa, M.Si dalam kuliah umum menekankan pentingnya behavioral literation. “Bahasa gaulnya behavioral Literation itu membaca tindakan, membaca perilaku. Jadi literasi itu adalah membaca supaya kita tidak mengelek,” jelasnya.
Ia mengatakan, sangat banyak aspek yang telah ia lakukan. “Mulai kita dari kecil dalam lingkungan keluarga yang terkecil. Itu perilaku disitu sudah mulai ditanamkan prilaku-prilaku kebaikan. Itu salah satu contoh perilaku yang di contohkan,” katanya. (hms/tim)