NewsNusantaraSulsel

Kawasan Adat Ammatoa Kajang Dilestarikan, 3.300 Pohon Bibit Unggul Ditanam

BULUKUMBA, NEWSURBAN.ID — Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menegaskan komitmennya untuk melestarikan budaya di Kawasan Adat Ammatoa Kajang. Sebab ia berpandangan, budaya Ammatoa Kajang sangat unik dan paling natural.

Hanya saja, bupati berlatar pengusaha ini khawatir budaya Ammatoa Kajang akan terkikis, jika warganya satu per satu meninggalkan kampung halaman dan keluar daerah untuk mencari lapangan pekerjaan.

“Jika kondisi ekonomi masyarakat di kawasan adat ini terseok-seok, maka besar kemungkinan mereka akan keluar cari kerja. Kalau sudah keluar semua, bagaimana nasib budaya ini,” kata bupati yang akrab disapa Andi Utta saat memimpin penanaman bibit unggul di Desa Tana Towa, Kecamatan Kajang, Bulukumba, Rabu, 30 November 2022.

Baca Juga: Andi Utta Bagikan 700 Pohon Bibit Unggul ke Personil Kodim 1411 Bulukumba

Dengan demikian, tambahnya pemerintah wajib memikirkan dan mencarikan solusi agar budaya Ammatoa Kajang ini tetap lestari. Salah satu caranya, dengan penanaman pohon bibit unggul di dalam kawasan adat.

“Penanaman ini inisiatif saya. Kenapa?, karena budaya Ammatoa Kajang harus kita jaga, harus kita pertahankan. Alhamdulillah hari ini kita tanam 3.300 pohon jenis sukun dan nangka di dalam kawasan adat,” kata Andi Utta.

Salah satu warga yang ada dalam kawasan adat, Tambara mengaku bersyukur dapat bantuan bibit unggul dari pribadi Andi Utta. Menurutnya, bantuan ini bagus dan sesuai kebutuhan masyarakat.

“Coco’mi inniya. Yang penting inni kedde lau mae rolo. Lalangnga riparassi’i. Artinya, bantuan ini tepat atau cocok. Yang penting di sini dulu. Di dalam dulu penuh,” katanya.

Tomas: Ammatoa Sambut Baik Bantuan ini

Tokoh masyarakat (Tomas) Bulukumba asal Kecamatan Kajang, Abdul Kahar Muslim mengaku menyambut program bantuan bupati dengan riang gembira. Bantuan ini, dinilai sebagai bentuk perhatian serius bupati terhadap masyarakatnya.

“Ternyata Pak Bupati sangat memperhatikan kelangsungan hidup masyarakat di kawasan adat Ammatoa,” katanya.

Faktanya, kata Kahar Muslim, memang bibit sukun dan nangka dibutuhkan oleh masyarakat adat Ammatoa. Kenapa?, karena sukun bisa dimanfaatkan untuk acara-acara adat dan lainnya.

“Bahkan kalau nanti hasilnya banyak, bisa kita jual keluar,” ujarnya.

Mantan legislator itu, menjelaskan bahwa Ammatoa juga sangat menyambut baik program ini. Alasannya, bantuan ini akan membantu ekonomi masyarakat ke depan.

“Jadi, masyarakat yang selama ini sering meninggalkan kampung halaman, seperti di Kalimantan dan Malaysia. Kalau juga hanya bertani, dengan adanya program ini, diharap ke depan tak ke sana lagi karena sudah ada sumber kehidupan dari pertanian,” kata Kahar Muslim.

Tak hanya itu, ia berharap agar ke depan, Kecamatan Kajang dapat menjadi ikon sekaligus sentra sukun dan nangka, khususnya di kawasan adat.

“Program ini, memang program yang sudah lama di nanti-nantikan masyarakat,” jelasnya.

Siswa SD, SMP, SMA hingga Warga Bergerak

Camat Kajang Andi Rahmat Sahib mengatakan, penanaman ini melibatkan siswa SD, SMP hingga SMA. Bahkan, hampir seluruh masyarakat kawasan adat, ikut bergerak berpartisipasi.

“Yang berpartisipasi, mulai siswa SD, SMP sampai SMA. Dan hampir seluruh masyarakat Tana Towa ikut berpartisipasi hari ini dan beberapa warga dari desa-desa sekitar,” katanya.

Olehnya, ia menyampaikan terima kasih kepada bupati Andi Utta. Ia menyebut akan menindaklanjuti keinginan bupati untuk menjaga dan merawat tanaman ini dengan baik.

“Kita akan tindaklanjuti arahan Pak Bupati tadi, kalau di tanam langsung di pagari, supaya tanamannya tak di makan sapi. Begitupun kita akan imbau warga untuk tidak melepas sembarangan sapinya di lokasi yang sudah di tanami pohon ini,” tukasnya.

TNI Siap Kawal Sampai Berbuah

Dandim 1411 Bulukumba Letkol Inf Kaharuddin Djamaluddin ikut menurunkan personelnya menyukseskan penanaman pohon tersebut. Ia bilang akan mengawal betul-betul program ini sampai berbuah.

“Pak Bupati berkoordinasi dengan Kodim terkait penanaman ini. Kami di Kodim, membantu 155 personel di sini. Baik itu menggali lubang, angkat bibit sampai penanaman. Kami juga akan mengawal, sampai betul-betul pohon ini tumbuh dengan baik dan berbuah. Kami siap untuk mengawal,” katanya.

Dandim menerangkan, penanaman pohon ini sangat sejalan dengan program TNI. Sebab di tubuh TNI, ada kegiatan seperti ketahanan pangan maupun karya bakti.

“Saya rasa, suatu kolaborasi yang sangat bagus. Kita melibatkan personel TNI dengan elemen masyarakat yang ada, di support oleh bupati berupa bibit,” tukasnya.

Untuk diketahui penanaman bibit unggul ini melibatkan ratusan orang. Selain warga lokal, siswa dan TNI, Pemda juga menurunkan tim Tagana untuk membantu. Pada momentum tersebut Andi Utta menemui langsung pemimpin Adat Ammatoa dan menyerahkan bantuan 2 unit tangga kayu untuk rumah warga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button