BONE, NEWSURBAN.ID — Dinas Kebudayaan, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) starategi pengelolaan Museum La Pawawoi jendela informasi budaya.
Kegiatan tersebut,digelar di Bunier Cafe, Jalan Jendral Sudirman, kota Watampone, Sabtu (14/1/2023).
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kadis Kebudayaan Kabupaten Bone, Andi Murni berharap melalui forum ini, masyarakat bisa menghasilkan rumusan pengelolaan museum agar bisa tertata dan terkelola dengan baik.
Ia menerangkan museum La Pawawoi saat terakreditasi C. Terkait beberapa polemik yang terjadi, Plt Kadis mengajak untuk mendiskusikannya dengan baik-baik.
Baca Juga: Harga Pupuk Terbilang Mahal Para Petani Di Bone Menjerit Terpaksa Beli
“Mari bicarakan secara baik-baik. Kalau adik-adik mau baik pasti kami juga ingin sekali lebih baik,” ungkapnya.
“Kami dari Dinas Kebudayaan sangat mengapresiasi tuntutan para adik-adik yang selama ini di khawatirkan,” katanya lagi.
“Tuntutan beberapa sudah terlaksana ada pun sementara proses, dan yang belum terlaksana kami siap mengakomodir dan menindak lanjuti,” tambah Andi Murni.
Sementara Perwakilan Badan Pengelola Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan, Andini Perdana menegaskan dalam pengelolaan museum, kita harus memiliki landasan.
Baca Juga: Akreditasi UPT RSUD Tenriawaru Bupati Bone Semoga Program UHC Tahun Ini Bisa Terwujud
“Museum adalah lembaga non profit, ada aspek etis dan profesional. Harus di diskusikan secara etis profesional dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya,” terangnya.
Melindungi dan memanfaatkan koleksinya, harus di komunikasikan kepada masyarakat.
“Museum La Pawawoi telah memenuhi dari aspek kelembagaan, visi dan misi serta tanah dan bangunan makanya memiliki standardisasi tipe C,” tutur Andini Perdana. (fan)