Evaluasi Statistik Sulsel 2022, Andi Sudirman Jadikan Data BPS Acuan Perencanaan Program 2023

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan jadikan data BPS sebagai acuan perencanaan program 2023. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan itu, saat memimpin Rapat Evaluasi Statistik Sulsel 2022 di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (24/1/2023).

Hadir juga kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono yang memaparkan evalusasi secara statistik, srbagai input dalam melakukan estimasi dan forecasting (analisis), tahun 2023. Suntono memaparkan Kemiskinan Sulsel di bawah rata-rata nasional, produk domestik regional bruto (PDRB) naik, Gini Ratio turun menjadi 0,365 dan inflasi masih terkendali.

Gubernur Sulsel berharap evaluasi statistik Sulsel 2022 ini sebagai perbaikan data dan dapat menjadi acuan dalam perbaikan strategi perencanaan di tahun ini.

Baca Juga: 77 Tahun Hari HPRL, Gubernur Sulsel: Kita Telah Alokasikan Rp 818 Miliar di Luwu Raya

“Saya mau anggaran kita jangan asal terserap saja. Harus sesuai kebutuhan, hasil survei, masukan dari pakar dan data BPS,” harus menjadi acuan kata Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

Ia menekankan pada rapat ini terkait pariwisata, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, investasi. Dan, TKDN pada penggandaan barang dan jasa dengan E-katalog, utamakan produk lokal, infrastruktur, pertanian dan inflasi.

Pada sektor pariwisata ia ingin agar ada evaluasi pada pembangunan. Termasuk untuk membentuk tenaga kepariwisataan yang profesional dan berkualitas dengan memanfaatkan BPSDM Sulsel. Penanganan stunting harus menjadi perhatian kita semua, utamanya sektor terkait. Stunting menjadi fokus perhatian Presiden.

Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur untuk mutual check awal (MC0) sudah dilaksanakan di bulan Februari. “Supaya cash flow cepat dan pemulihan serta pertumbuhan ekonomi di Sulsel lebih cepat,” harapnya.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Fasilitasi Balita Penderita Tumor Dapatkan Layanan Kesehatan

“Sedangkan untuk pertanian, Alhamdulillah kita tidak ada persoalan. Untuk beras kita stok tertinggi di Indonesia,” tambahnya.

Sedangkan, Kepala BPS Suntono menjelaskan, pertumbuan ekonomi Sulsel di tahun 2020 sebesar -0,71 persen. Sementara tahun 2021 sebesar 4,65 persen. Sedangkan triwulan III tahun 2022 naik menjadi sebesar 5,67 persen (Y-on-Y triwulan III 2022).

“Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Sulsel triwulan satu sampai tiga 2022 dari triwulan satu sampai tiga 2021 tumbuh sebesar 5,08 persen,” jelasnya. (*)

Exit mobile version