Buka FGD KDEKS Sulsel, Pj Sekda Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Makin Kuat

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Aslam Patonangi, membuka Focus Group Discussion (FGD) Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulsel, di Hotel Grand Claro Makassar, Senin, 30 Januari 2023.

Kegiata ini merupakan pertama kali sejak pelantikan pengurus KDEKS Sulsel pada Desember 2022.  FGD ini, mengangkat tema Penguatan Kelembagaan dalam mendorong Percepatan Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah dan Industri Halal di Sulsel.

Dalam sambutannya, Andi Aslam mengungkapkan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk penguatan koordinasi. Dalam mewujudkan ekonomi dan keuangan syariah di Sulsel. Menurutnya, kebangkitan ekonomi Indonesia akan terwujud jika jika sistem keuangan ini, makin kuat.

Baca Juga: Pj Sekda Sulsel Terima Komite IV DPD Bahas RUU Penjaminan Pelaku UMKM

Penguatan itu, lanjutnya, telah menunjukkan secara nyata dengan semakin berkembangnya lembaga keuangan syariah. Bahkan mulai mengarah pada upaya menuju konversi lembaga keuangan konvensional ke syariah, baik bank maupun non bank.

“Peluang untuk ke sana, tentu harus dapat dukungan regulasi yang ada. Penguatan kelembagaan ekonomi keuangan syariah,diharap dapat mendorong peningkatan market share. Ini sesuai target dalam Master Plan Ekonomi-Keuangan-Syariah,” ucapnya.

Andi Aslam yang juga Ketua KDEKS Sulsel ini mengatakan, kehadiran Komite ini, dengan membentuk KDEKS menjadi harapan bersama. Agar tercipta penguatan ekonomi lokal untuk tumbuh secara inklusif melalui pengembangan ekonomi-dan-keuangan syariah pada tingkat daerah.

Baca Juga: KNPI Sulsel Dukung Pemprov Kelolah PT Vale di Luwu Timur

Dalam FGD itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Manajemen Eksekutif KNEKS, Sutan Emir Hidayat, menyampaikan paparannya terkait sinergi program strategis ekonomi syariah. Di antaranya mengenai perkembangan ekonomi syariah global dan nasional.

“Per September 2022, total aset-keuangan-syariah Indonesia tidak termasuk saham syariah mencapai Rp2,296,05 triliun atau USD150,59 miliar,” jelasnya.

Tidak cuma itu, Sutan juga menyampaikan paparannya mengenai program prioritas dan program reguler KNEKS yang-diharapkan dapat menjadi program sinergitas antara KNEKS dan KDEKSbb.

Ia juga berharap kegiatan FGD ini dapat menjadi masukan bagi KNEKS dan KDEKS dalam upaya percepatan pengembangan ekonomi keuangan syariah di Indonesia. (*)

Exit mobile version