JK Minta Gubernur Sulsel, Sultra dan Sulteng untuk Ambil Alih Lahan PT Vale

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa lahan PT. Vale harus segera didistribusikan ke pengusaha lokal setelah izin perusahaan tambang nikel berakhir.

Menurutnya, agar ke depan konflik sosial bisa dimigitasi mengingat potensi konflik sudah sangat mengancam stabilitas ekonomi daerah maupun nasional. Seperti yang terjadi di Morowali Utara baru-baru ini.

JK juga menyinggung kondisi terkini pertambangan di tanah air khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satunya soal tambang nikel yang ada di Kabupaten Luwu Timur.

“Apa kita di sini. Kita tidak punya tambang. Ada sih di Luwu Timur. Baru akan didistribusi,” ucap JK saat jadi pembicara dalam Silaturahmi dari Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indah di Soaraja Ballroom Wisma Kalla Makassar, Senin,( 30/1/2023).

Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI ini, meminta kepada Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sultra dan Sulteng untuk mengambil alih.

Baca juga: Ketua MPR Dukung Gubernur Andi Sudirman Ambil Alih Lahan Tambang Nikel PT Vale Indonesia

“Oleh karena itu, Pak Gubernur, sulsel, tenggara dan tengah agar lahan Vale harus dikembalikan ke masyarakat,” tegasnya.

Seruan ini sebagai antisipasi terjadinya konflik seperti di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah. “Supaya jangan terulang lagi yang lebih besar, konflik yang terjadi di Morowali,” tuturnya.

Kata JK, konflik yang terjadi di Morowali Utara disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, keselamatan kerja. Kedua kesejahteraan.

Baca juga: Pengamat: PT Vale Hanya Perusahaan Broker yang Menenteng Izin Kontrak Karya

“Kerja keras, orang tahu semua nikel itu untungnya besar tapi gajinya tetap UMR rakyat biasa,” tambahnya.

Ketiga lanjutnya, ketidakadilan karena tenaga-tenaga Cina gajinya 4-5 kali dibanding pekerja lokal.

Dan Keempat, karena masalah sosial, komunikasi tidak berkembang, kehidupan yang berbeda dan sebagainya.

“Supaya ini tidak terjadi. Tidak berarti mereka harus pulang, berhenti. Tapi kita harus maju. Jangan kekayaan itu kita hanya mendapatkan upah murah. Harus berkembang,” ungkap Jusuf Kalla.

Baca juga: Dinilai Tidak Bermanfaat bagi Kesejahteraan Masyarakat Lutim, Legislator PKS Ini Setuju Kontrak Karya PT Vale Tidak Diperpanjang

Pria kelahiran Bone ini mengaku telah berdiskusi dengan para pengusaha di Sulsel untuk bisa mengelola tambang tersebut.

“Pokoknya, dari tambang ke smelter ke produk akhir harus kita berusaha mulai masuk ke situ. Jangan orang asing kita kasih karpet merah. Jangan hanya orang asing kita bangga-banggakan. Wah hebat, ada investasi dari Cina, ada Inggris dan segala macam. Selalu pandangan pemerintah berubah. Kita bikin listrik, investasinya lebih Rp10 trilliun. Presiden Jokowi pergi lihat. Hampir semua anak bangsa yang mengerjakan,” tegasnya. (*)

Exit mobile version