Inovasi Smart School Kota Makassar, Sejumlah Guru Sekolah Bakal Studi Tiru ke Jepang

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID Sejumlah guru TK, SD dan SMP Kota Makassar akan melakukan studi tiru di sekolah yang ada di Jepang.

Ketua Pokja Bunda PAUD Makassar, Shinta Werorilangi, dalam rapat persiapan studi tiru menuturkan kunjungan ini rencananya akan di lakukan pada 8 hingga 14 Februari 2022 mendatang.

“Rundownnya selama enam hari. Yang mendaftar kemarin untuk ikut studi tiru ada guru-guru dari TK, SD dan SMP. Termasuk di dalamnya ada anggota Pokja Bunda PAUD dan Dinas Pendidikan,” ujar Shinta.

Baca Juga : Jembatan Pituriase Sidrap, Segera Rampung, Gubernur Sulsel: Semoga Bisa Dimanfaatkan Warga

Dalam kunjungan tersebut turut serta Bunda PAUD Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, dan sejumlah anggota Bunda PAUD, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Kabid Dikdas Disdik Makassar, serta pengamat pendidikan.

Adapun kunjungan tersebut di lakukan dalam rangka memaksimalkan salah satu program 18 Revolusi Pendidikan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pamanto yaitu Smart School.

Sinta menjelaskan pada kegiatan studi tiru nantinya, mereka akan mengunjungi lima sekolah. Antara lain dua SD, dua SMP, serta satu PAUD.

“Kita akan ke sana tepatnya di Tokyo, mengunjungi lima sekolah. Kita sudah bicara dengan kepala sekolahnya lewat KBRI. Alhamdulillah kita sudah ada akses ke sana,” katanya.

Baca Juga : Gandeng SMSI, Bincang Herald Sesi 2 Mengurai Peta Politik Sulsel pada Pemilu 2024

Sementara itu, Indira Yusuf Ismail menekankan agar peserta kegiatan studi nantinya mempelajari dan memilah sistem pendidikan di Jepang yang dapat di gunakan untuk memajukan Makassar.

“Sesuai judul perjalanan kita cuma studi tiru. Bukan kita mengadopsi. Jadi kita (peserta studi tiru) di sana bertanya, belajar untuk memperbaiki sistem pendidikan kita,” tuturnya.

Indira pun berharap agar usai kegiatan studi tiru ini di lakukan, penerapan program smart school Disdik Kota Makassar sebagai solusi salah satu revolusi pendidikan bisa maksimal.

“Mudah-mudahan kalau kita pulang sudah bisa berbenah pendidikan di Makassar,” ujarnya.

Exit mobile version