GOWA, NEWSURBAN.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting yang ada di Kabupaten Gowa, salah satu cara yang dilakukan yakni adanya inovasi “Gassing Nganre” atau (Gerakan Atasi Stunting dengan Telur dan Sayur Kelor).
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina saat melakukan pemaparan pada Penilaian Kinerja Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulawesi Selatan di Ballroom Maxone Hotel Makassar, Kamis (25/5).
“Inovasi Gassing Nganre ini merupakan sebuah inisiatif Pemerintah Kabupaten Gowa dalam usaha percepatan penurunan stunting. Yang artinya gerakan mengonsumsi telur dan daun kelor setiap hari bagi ibu hamil dan baduta, yang di pelopori oleh partisipasi mandiri masyarakat lokal,” ungkapnya.
Baca Juga: Buka Porseni PGRI Gowa, Wabup Gowa Harap Lahirkan Jiwa-jiwa Sportivitas dan Integritas
Dia memaparkan, Gassing Nganre fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mulai dari ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun. Hal itu di lakukan untuk mencegah dan menangani prevalensi stunting yang ada di Kabupatem Gowa.
“Jadi kita membentuk Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan itu sudah di laksanakan di 167 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Gowa. Menggunakan bahan-bahan lokal yang ada di wilayah itu. Lalu di masak dan di antarkan kepada keluarga yang berisiko stunting terutama bagi yang tidak mampu,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kab. Gowa yang juga Sekretaris Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Gowa, Sofyan Daud mengatakan pemaparan ini merupakan evaluasi program kegiatan. Yang di lakukan seluuh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan termasuk Kabupaten Gowa dalam hal penanganan stunting.
“Sebenarnya penekanannya di sini adalah ingin mengevaluasi program kegiatan yang di lakukan pada tahun 2022. Khususnya inovasi-inovasi yang di lakukan,” katanya.
Baca Juga: Hari Kedua Rakor Kabupaten, 14 Kelurahan di Somba Opu Paparkan 10 Program Pokok PKK
Sofyan Daud menyebutkan dengan adanya intervensi yang di lakukan Pemkab Gowa melalui inovasi “Gassing Nganre” dan turun langsung ke lapangam. Terjadi perubahan yang cukup baik khususnya terkait lingkar lengan dan tinggi badan.
“Dengan upaya ini sebenarnya sudah ada perubahan, dua bulan pertama kita sudah intervensi itu dan Alhamdulillah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Mulai lingkar lengan, kemudian yang berat badannya kurang itu sudah mulai naik. Tinggi badannya atau panjang badannya juga bertambah. Itu yang cukup menggembirakan. Kita berkesimpulan dari data-data itu bahwa kalau memang di intervensi melalui makanan yang berprotein tinggi itu menunjukkan hasil yang menggembirakan,” tambahnya.
Karena itu, ia berharap melalui penilaian ini semakin mempertgeas pentingnya kolaborasi seluruh pihak. Khususnya SKPD terkait, dan kalangan lainnya.
“Dalam penurunan stunting ini tidak bisa jalan sendiri harus betul-betul, kolaborasi, koordinasi dan terintegrasi. Sehingga semua mitra SKPD yang terkait, tokoh-tokoh kalangan swasta, perguruan tinggi. Media juga itu ikut berperan dalam percepatan penurunan stunting di Gowa sesuai dengan perannya masing-masing,” harapnya. (nh/up)