TAKALAR, NEWSURBAN.ID – Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo dorong milenial ambil peran dalam pembangunan dengan ikut berpolitik. Untuk itu, ia minta agar kaum milenial tidak anti politik.
Hal itu ia sampaikan saat melakukan silaturahmi dengan ratusan aktivis dan pemuda Kabupaten Takalar, di Takalar, Minggu (20/8/2023) malam.
Dalam kesempatan ini, politisi Partai NasDem itu membahas bersama tentang peran sentral pemuda dalam membangun daerah dan bangsa ini.
Mengawal diskusi, Rudianto Lallo memulai dengan membahas pemikiran Tan Malaka yang juga merupakan pahlawan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.
Mengutip pemikiran Tan Malaka, ia mengatakan idealisme merupakan sesuatu yang pemuda harus miliki. Dengan idealisme seseorang tidak akan mudah goyah atau tidak akan mudah berkompromi dengan orang-orang yang merugikan kehidupan bangsa.
“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang pemuda miliki. Kalian semua adalah generasi emas, generasi yang sulit tumbang oleh kekuatan apapun,” kata Rudianto Lallo dalam mengutip pemikiran Tan Malaka.
Baca Juga: Rudianto Lallo Bacakan Teks Proklamasi Upacara HUT Ke-78 Kemerdekaan RI
Karena itu, Legislator dua periode Makassar itu mendorong agar mileal harus ambil peran dalam perhelatan politik. Sikap politik yang ditentukan saat ini dapat dengan cepat membuat perubahan yang secara signifikan. Alasannya, tidak mudah menjatuhkan pemuda dengan materi dan sebagainya.
“Saya yakin dan percaya, jika anak muda bersatu, orang yang akan mempermainkan kekuasan ketakutan. Sejarah bangsa ini mencatat jika kekuasaan itu direbut oleh pemuda dari rezim korup, otoriter dan sebagainya,”kata Rudianto Lallo.
Kekuatan pemuda di negeri ini sudah terbukti, Kekuasaan Presiden Soeharto sejak 1967 sampai 1998 harus berakhir dengan tragis. Soeharto, lengser secara paksa oleh kekuatan pemuda.
“Siapa sangka Presiden Suharto yang berkuasa selama 32 tahun, yang menguasai seluruh pasukan tapi ujungnya juga jatuh. Itu karena kekuatan pemuda dan rakyat. Jadi dapat disimpulkan jika kekuasaan tertinggi ada pada rakyat,” tambah Rudianto Lallo.
Lanjut politisi dengan Tagline “Anak Rakyat” itu, saat ini, jaman sudah demokratis, maka waktunya menunjukkan jati diri, pemuda jangan diam. Waktunya mengambil bagian terpenting, waktunya ikut dalam proses politik. Sebab dengan politik, kekuasaan dapat terus-diawasi.
Baca Juga: Rudianto Lallo Fasilitasi Willy Aditya Eks Aktivis 98 Berbagi Bertemu Mahasiswa
“Jangan pada saat harga bahan-bahan naik baru protes. melaksanakan aksi di mana-maana. Ini waktu paling tepat, jika tidak menjadi politisi, paling tidak pilihan anak muda tepat. Jangan pilih yang hanya akan mementingkan diri sendiri. Yang datang ke gedung sidang hanya duduk, diam, tidur, di tambah foto-toto,” ujarnya.
Menurut dia, Wakil rakyat yang ada di pusat hanya-diperhitungkan jika memiliki ide gagasan yang tepat sasaran. lantas siapa yang akan memperjuangkan hak-hak rakyat di daerah jika wakilnya tidak bersuara. Wakil rakyat sejatinya di bayar oleh uang rakyat untuk bersuara, bukan diam membisu.
“Di mana-mana saya katakan, wakil rakyat dapat gaji dari uang rakyat untuk berkoar-koar di gedung rakyat. Sebab esensinya DPR itu pengawasan, politik anggaran dan membuat undang-undang,” kata kata Rudianto Lallo sembari dorong milenial ikut berpolitik.
“Untuk politik anggaran, di sini anggota DPR RI nya harus memiliki argumentasi kuat. Sehingga yang di perjuangkan dapat anggaran pusat. jika anggota DPR nya hanya datang duduk makan yakin saja tidak ada bargeningnya,” jelasnya. (*)