MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Sejumlah desa di Sulawesi Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Ekonomi Keatif dan Pariwisata (Kemenparekraf). Hal ini dilakukan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sebagai upaya pengembangan daerah yang menjadikan desa sebagai destinasi wisata. Pengelolaan seluruh daya tarik wisata yang tepat diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa.
Tercatat sejak tahun 2021 hingga 2023 Desa Wisata di Sulawesi Selatan meraih penghargaan Terbaik Nasional serta penghargaan sebagai Desa Wisata Terbanyak Nasional. Bahkan pada tahun 2022 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan meraih 5 besar terbaik Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) 2022.
Kolaborasi Kemenparekraf bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan seluruh stakeholder pariwisata untuk menaikkan citra pariwisata Indonesia dan penggerak kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, walhasil kalender event parisiwata Sulawesi Selatan meraih nominasi 10 besar Kharisma Event Nusantara (KEN) tahun 2022 dan tahun 2023.
Baca Juga: Pertanian Sulsel Berjaya di Era Pemerintahan Andi Sudirman Sulaiman
Saat di hubungi Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Muhammad Arafah mengatakan, bahwa beberapa capaian objek wisata berbasis desa ini. Adalah sebagai program prioritas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman agar roda ekonomi tidak hanya berpusat di perkotaan melainkan juga di pedesaan. Di sertai kolaborasi antara Pemprov Sulsel dan Pemerintah Kota/Kabupaten melalui bantuan keuangan.
“Kolaborasi antara Pemprov Sulsel dan Pemerintah Kota/Kabupaten di bidang pariwisata. Di samping meningkatkan jumlah wisatawan juga dapat memberdayakan ekonomi masyarakat pedesaan,” jelanya singkat, Kamis, 31 Agustus 2023.
Kata Dia, sesuai dengan ketetapan pemerintah, tiga komponen penting yang perlu di miliki setiap calon desa wisata secara ringkas. Yaitu melihat adanya potensi wisata, melihat adanya minat dari masyarakat dan terakhir melihat adanya keunikan yang di miliki suatu desa yang membedakannya dengan desa yang lainnya.
Baca Juga: Puluhan UMKM Binaan Dekranasda Sulsel Ikuti Bimtek Peningkatan Produk
Selain itu, sebanyak 12 karya warisan budaya Sulawesi Selatan di tetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2021. Dan tahun 2022, yakni Pesta adat Jene’-Jene’ Sappara, Gantala Jarang, Tari Bondesa, Tammu Taung Pulau Pajenekang, Tari Pajaga Sando Batu. Tenun Toraja, Bahasa Wotu, A’rera, Mattojang Paccekke, Genrang Labobo, Bosara, dan Nasu Palekko.
“Selanjutnya, pegunungan Karst di Kabupaten Maros–Kabupaten Pangkep di tetapkan oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Sebagai Global Geopark 2023, dan inilah pegunungan terpanjang kedua setelah China,” papar Muhammad Arafah.
Di ketahui, Karst adalah daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori. Sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan mengalir ke dalam tanah. Karst juga dapat di artikan sebagai sebuah bentuk permukaan bumi. Yang pada umumnya di cirikan dengan adanya depresi tertutup (closed depression), drainase permukaan, dan gua.
Baca Juga: Pemerintah Pusat Apresiasi Sulsel Provinsi Ketiga Laksanakan Jambore PKH
Serta objek wisata Kawasan Emas 360 derajat di Kabupaten Enrekang, wisata Ollon di Kabupaten Tana Toraja, Mandalaria di Kabupaten Bulukumba. Serta wisata permandian alam Lejja di Kabupaten Soppeng di tetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Andalan. (#)