MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Cegah banjir, Anggota DPRD Kota Makassar, Nunung Dasniar meminta Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas PU Kota Makassar lebih memprioritasan pembenahan saluran drainase yang ada di Kecamatan Biringkanaya.
Nunung menyampaikan hal itu, usai melakukan kunjungan daerah pemilihan (Kundapil) kedua di Jalan Bakung 3, Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (11/10/2023).
Kunjungan Dapil kali ini dia laksanakan dengan tujuan memonitoring sekaligus bahan evaluasi anggota DPRD. Tentang program dari pemerintah Kota Makassar yang sudah terealisasi dan sementara berlangsung.
Setelah turun meninjau wilayah daerah pemilihan, Nunung kemudian melakukan pertemuan dengan warga. Untuk berdialog di Atrium Cafe, Jalan Poros BTP, Kecamatan Tamalanrea, terkait hasil Kundapilnya.
Nunung menyampaikan saat dia turun ke wilayah daerah pemilihan, ia meninjau beberapa titik terkait program pemerintah. Khususnya di bidang infrastruktur yang sudah terealisasi dan sementara berlangsung.
“Hasil kunjungan kami di daerah pemilihan ada beberapa program pemerintah yang saat ini belum terealisasi. Seperti saluran drainase di pinggiran Kota Kecamatan Biringkanaya,” ujarnya.
Baca Juga: Terapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok, Legislator Nunung Desniar Minta Pemkot Beri Contoh
Nunung meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memprioritaskan pengerjaan saluran drainase di Kecamatan Biringkanaya sebelum musim penghujan turun.
“Saya menekankan kepada PU untuk memprioritaskan drainase yang sudah terbengkalai dan tidak terjamah di pinggir kota Biringkanaya. Itu sangat penting karena wilayah tersebut sering terjadi banjir,” tegasnya.
Sementara itu, Nunung juga menjawab keresahan warga di Kecamatan Biringkanaya terkait adanya karut marut kabel tiang optik provider yang menggangu aktivitas warga.
Masalah tiang optik provider tersebut, kata Nunung sangat menggangu warga Jalan Goa Ria di Kelurahan Sudiang. Dan terletak di antara wilayah kelurahan Bakung dan Laikang.
“Yang kita pertanyakan izinnya itu awalnya dari mana. Apalagi di tengah Kota terlihat banyak kabel provider bergelantungan tidak tertata,” ungkapnya.
Tentunya, menurut Nunung, kondisi ini sangat mengganggu pemandangan Kota, dan merambah ke kawasan perumahan-perumahan warga yang ada di sekitar.
“Kami mendapat keluhan banyaknya warga yang menolak keberadaan tiang optik itu, karena mereka duga tidak ada izin pembangunannya,” jelasnya. (*)
Cek berita dan artikel lain di Google News