TANA TORAJA, NEWSURBAN.ID — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah kirim bantuan bagi korban tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja. Bantuan yang dikirimkan meliputi 20 dos Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI), 40 dos biskuit untuk Ibu Hamil (Bumil), serta paket obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh para korban.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ishaq Iskandar, telah melaporkan langsung kepada Penjabat Gubernur Bahtiar Baharuddin, mengenai respon cepat Dinas Kesehatan terhadap bencana yang terjadi. Menurutnya, upaya yang-dilakukan ini sesuai dengan arahan untuk mengerahkan segala potensi dan bantuan yang ada di pemerintah provinsi guna mendukung daerah-daerah yang mengalami bencana, wabah, atau krisis kesehatan.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan Kadis Kesehatan Tana Toraja dan jajarannya untuk membantu para korban bencana dan memfasilitasi bantuan dari sektor kesehatan,” ujar Muhammad Ishaq Iskandar, Senin, 15 April 2024.
Baca Juga: Bupati Tana Toraja Apresiasi Respons Cepat Pj Gubernur Bahtiar Kunjungi Korban Longsor
Dinas Kesehatan juga terus melaporkan kondisi terkini di lapangan ke pusat krisis kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Sebagai bagian dari layanan kesehatan bencana, Dinas Kesehatan Tana Toraja juga telah mendirikan tiga pos kesehatan lapangan. Ketiga pos ini memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Termasuk petugas yang memerlukan layanan kesehatan.
Layanan ini termasuk penyiapan ambulans bagi korban untuk rujukan. Dan penyiapan Fasilitas Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Faskes PKM) di berbagai lokasi. Termasuk PKM Makale, PKM Rembong, PKM Rantealang, PKM Tumbang Datu, PKM Rantetayo. Juga, PKM Buntu Limbong, PKM Getengan, PKM Kondoran, dan PKM Ulu Salu.
Selain itu, di PKM Buntu, PKM Madandan, PKM Makale Utara, PKM Kurra, PKM Tampo, PKM Rano, dan PKM Sandabilik.
Baca Juga: Tana Toraja Berduka, Pj Gubernur Bahtiar Kunjungi Korban Longsor dan Serahkan Bantuan
Para tenaga kesehatan di Puskesmas masing-masing telah-dijadwalkan untuk melakukan pelayanan/shift. Sambil tetap standby selama 24 jam, bersama dengan Rumah Sakit Lakipadada dan RS Sinar Kasih.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan surveilans dan pemantauan kesehatan lingkungan. Untuk mengidentifikasi potensi dan faktor risiko penyakit menular.
“Langkah-langkah ini, untuk memastikan bahwa korban bencana mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai dan tepat waktu,” jelas Ishaq Iskandar.
Baca Juga; 18 Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Toraja
Dengan respons cepat dan terkoordinasi ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel berharap dapat meringankan beban para korban. Dan memastikan kesehatan mereka terjaga selama masa pemulihan pasca bencana. (*)
Baca Berita dan Artikel Lain di Google News