MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Supratman menyoroti kabar pemecatan sejumlah ketua RT/RW jelang pemilihan kepala daerah (pilkada). Dia khawatir pemecatan oleh Wali Kota Danny Pomanto itu memuat kepentingan politik.
Supratman menerima informasi sejumlah Ketua RT/RW di beberapa kecamatan diberhentikan dan diganti mendadak. Salah satunya di Kelurahan Buakana, Kecamatan Rappocini, ada 13 ketua RT/RW dipecat.
“Kami mendapatkan laporan dari berbagai pihak, terutama para RT dan RW. Mereka merasa mendpatkan perlakuan tidak adil. Mereka di pecat tanpa alasan yang jelas. Ini harus segera di selidiki agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat, apalagi menjelang Pilkada,” ujar Supratman.
Baca Juga: Raih Suara Terbanyak di Internal Partai NasDem, Supratman Kembali Duduk Sebagai Anggota DPRD Makassar
Supratman menilai pemecatan serta penggantian ketua RT/RW secara mendadak tanpa dasar yang jelas. Hal itu bisa merusak kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Dia mendesak Wali Kota Danny Pomanto memberikan penjelasan terbuka kepada publik terkait alasan di balik pemecatan tersebut.
“Seharusnya pergantian Pj Ketua RT/RW di lakukan dari jauh-jauh hari, jangan menjelang tahapan pilkada. Ini kan kesannya politis sekali,” kata Supra.
Baca Juga: Supratman Pastikan NasDem Raih 1 Kursi di Dapil 4 Makassar
“Jadi kami meminta pemkot memberikan penjelasan, apa yang menjadi dasar sehingga mereka di ganti,” dia menambahkan.
Supratman menyatakan DPRD Makassar akan menggunakan fungsi pengawasannya dalam merespons pemecatan ketua RT/RW jelang pilkada. DPRD akan memanggil pihak terkait untuk dimintai penjelasan seputar hal ini.
“Kami akan segera memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam kebijakan ini untuk meminta penjelasan. Jangan sampai kebijakan ini justru merugikan masyarakat dan proses demokrasi di Makassar,” tegasnya.
Baca Juga: Undang Mantan Wawali Makassar Fatmawati, Supratman Hadirkan Lima Ribu Warga di Dapil 4 Makassar
Pilkada Kota Makassar yang akan-digelar dalam waktu dekat-diprediksi menjadi ajang pertarungan politik yang sengit. Supra berharap, segala kebijakan yang-dikeluarkan pemerintah kota menjadi perhatian publik, terutama yang berkaitan dengan aparatur di tingkat RT dan RW.
“Kita berharap, apapun yang terjadi, semua pihak tetap menjaga kondusivitas demi kebaikan Kota Makassar,” pungkasnya. (*)