MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Makasar, Moh. Ramdhan Pomanto membuka resmi Forum Konsultasi publik rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Kota Makassar tahun 2026, di Four Point By Sheraton, Kamis (30/1/2025).
Dalam sambutannya Danny mengatakan RKPD ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena ini merupakan masa transisi atau akhir jabatan menuju awal pemerintahan yang baru.
Olehnya itu, dalam penyusunan RKPD 2026 butuh konektivitas agar bagaimana seluruh program yang baru dan program yang lama bisa terkoneksi dengan baik. Sehingga pemerintahan kota Makassar dapat berjalan dengan baik.
Baca Juga: Indira Yusuf Ismail Temani Danny Pomanto Rayakan Ultah Ke-61 dengan Sederhana bersama Sahabat
“Perencanaan RKPD menjadi salah satu tahapan penting dan layak untuk dilakukan persiapan yang matang. Kita dalam masa transisi, ada masanya jabatan, sehingga kepemimpinan ini dilanjutkan dengan pemimpin yang baru jadi kita butuh konektor untuk menyatukan program yang baru dan lama,” ucap Danny.
Danny mencontohkan pada saat kepemimpinannya pertama kali ia melanjutkan program mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin yaitu layanan publik dari lahir hingga meninggal.
Program tersebut-dilanjutkan dan di tingkatkan Danny Pomanto menjadi home care. Home care ini pun menjadi percontohan bagi kab/kota lainnya.
Baca Juga: Momentum Imlek, Danny Pomanto Silaturahmi ke Rumah Tokoh Tionghoa
Danny menyebutkan ada tiga ciri program yang harus di pertahankan. Pertama program yang memiliki manfaat bagi masyarakat dan hasilnya diukur dengan indeks kebahagiaan.
Kedua, bermanfaat bagi nasional. Seperti pertumbuhan ekonomi kota Makassar mampu di atas rata-rata nasional. Ketiga, bermanfaat secara global.
“Jangan kita terjebak sama hal yang baru, kasih bersih itu solokan. Tidak perlu terlalu. Langsung eksekusi saja, tidak perlu masuk di RKPD itu,” ungkapnya.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Program Dekarbonisasi di Makassar, Danny Pomanto Kunjungi Nippon Koei Jepang
“Dan tentunya semua yang kita buat harus meningkatkan PAD kita. Kita harus motif ekonomi. Jadi untuk apa kita bikin begini terputar-putar kalau PAD-nya jadi lebih lebih rendah. Untuk apa? Harus program yang produktif,” sambungnya.
Danny pun berharap program yang sudah di rasakan, di akui masyarakat, di akui nasional dan international dapat di teruskan oleh pemimpin selanjutnya.
“Kalau itu sudah di akui, mau cari apa lagi? Nah karena semua program itu kalau sudah di akui 33 global akui, nasional akui, lokal merasakan. Itumi yang di cari program. Kenapa mesti kita cari jauh-jauh, na sudah kita punya. Seperti Home Care, Makassar Low Carbon City. Indeks utbanisasi kita yang jalan, itu di akui dunia. Banyak sekali. lorong Wisata. Tapi kan terserah pemerintahan baru lagi,” tandasnya. (*)