MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Pihak SMA Islam Athirah 1 Makassar memberikan klarifikasi resmi terkait beredarnya sebuah surat atau Internal Memo (IM) yang viral di media sosial dan mengatasnamakan sekolah tersebut. Dalam IM yang beredar, disebutkan adanya ajakan kepada siswa untuk mengikuti aksi demonstrasi pada 1 September 2025. Pihak sekolah dengan tegas menyatakan bahwa informasi itu tidak benar alias hoaks.
Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, Tawakkal Kahar, dalam surat klarifikasinya menyebut bahwa sekolah tidak pernah mengeluarkan surat seperti yang beredar. Menurutnya, IM yang mencantumkan nomor: 006/SIA/E.1/IX/2025 tertanggal 31 Agustus 2025 tersebut sepenuhnya palsu.
“Menyatakan bahwa Internal Memo (IM) nomor: 006/SIA/E.1/IX/2025 tertanggal 31 Agustus 2025 mengatasnamakan Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, perihal aspirasi Demo Siswa/I Kelas X adalah Tidak Benar (Hoax). Kami juga menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah mengeluarkan IM tentang hal tersebut,” tegas Tawakkal Kahar.
Lima Kejanggalan Surat Palsu
Dalam klarifikasi yang ditandatangani Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar, disebutkan lima poin kejanggalan yang memperkuat bahwa IM tersebut palsu, yaitu:
-
Kop surat yang digunakan sudah tidak berlaku.
-
Nomor surat tidak sesuai Standar Operasional Prosedural (SOP) penomoran surat.
-
Alamat asal dan tujuan ditulis dalam satu baris, padahal sesuai SOP harus dipisahkan.
-
Redaksi di atas tanda tangan keliru. IM palsu itu menggunakan redaksi “Sekolah Islam Athirah” bukan “Kepala SMA Islam Athirah 1 Makassar” sebagaimana aturan SOP.
-
Surat tidak teregistrasi di arsip Tata Usaha. Semua IM resmi dibuat dan dicatat oleh Tata Usaha sesuai prosedur, sementara surat hoaks tersebut tidak ditemukan dalam arsip.
Imbauan kepada Publik
Pihak sekolah mengimbau masyarakat, khususnya orang tua siswa, agar tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar tanpa konfirmasi langsung. Tawakkal Kahar menegaskan, segala informasi resmi dari SMA Islam Athirah 1 Makassar hanya dikeluarkan melalui jalur komunikasi sekolah dan kanal resmi yang telah ditetapkan.
“Semua bentuk informasi terkait kegiatan sekolah pasti melalui mekanisme resmi. Kami berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh kabar yang tidak jelas sumbernya,” tambahnya.
Sebelumnya, beredarnya IM palsu tersebut sempat menjadi viral di sejumlah platform media sosial dan bahkan diberitakan oleh beberapa media. Klarifikasi ini diharapkan dapat meluruskan kabar yang sempat menimbulkan keresahan di kalangan siswa dan orang tua.
-
-
-
-
