PALU, NEWSURBAN.ID – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, didampingi sejumlah pejabat Pemerintah Kota Palu menggelar dialog interaktif bersama perwakilan mahasiswa, pimpinan kampus, organisasi kemasyarakatan, hingga komunitas ojek online (ojol) di Kota Palu.
Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu pada Kamis (04/09/2025).
Dialog ini merupakan tindak lanjut dari komitmen yang telah di sampaikan Wali Kota Hadianto saat menemui ribuan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi pada Senin, 01 September 2025 lalu.
Dalam keterangannya, Wali Kota Hadianto mengungkapkan bahwa sejumlah masukan penting dia sampaikan dalam pertemuan tersebut. Khususnya terkait kebijakan pajak makan dan minum di rumah makan.
Baca Juga: Serukan Kedamaian, Pemkab Gowa Lakukan Tausyiah, Zikir dan Doa Bersama Masyarakat
“Mahasiswa tetap fokus pada pajak makan dan minum untuk rumah makan dengan skala kecil. Tadi saya langsung putuskan, untuk rumah makan skala menengah ke atas tetap 10 persen. Sedangkan untuk skala kecil kita turunkan menjadi 5 persen pajak konsumsinya. Itu permintaan mahasiswa,” jelas wali kota.
Selain itu, aspirasi juga datang dari komunitas ojek online.
Wali Kota menyebutkan adanya permintaan agar shelter ojol dapat di manfaatkan secara maksimal dengan berbagai fasilitas. Termasuk jaringan internet (wifi).
“Dari Kodim tadi meminta shelter ojol betul-betul di manfaatkan dengan baik, dengan fasilitas yang ada. Kalau shelter itu. Saya dapat informasi dari BRI itu 20 unit dan dari Pemkot 30 unit, jadi total ada 50. Untuk bus stop, ada 100 titik,” terang wali kota.
Termasuk juga masukan agar khusus Ojol di Kota Palu gratis parkir.
Baca Juga: Wali Kota Palu Hadianto Rasyid Resmikan Infrastruktur Beton RT/RW
Lebih jauh, Wali Kota Hadianto menegaskan bahwa Pemkot Palu akan rutin menggelar forum dialog terbuka dengan masyarakat, tanggal 10 setiap bulannya.
Forum tersebut bisa di laksanakan di kantor wali kota maupun di berbagai titik, termasuk di lingkungan kampus.
“Supaya pemerintah terus mendapat masukan. Jangan nanti ada ribut begini, baru. Pemerintah Kota Palu sangat terbuka sebenarnya dengan masyarakat. Bahkan setiap hari pukul 05.30 pagi, pintu rumah saya terbuka untuk siapapun yang ingin datang. Tapi melalui forum ini, lebih resmi dan lebih terstruktur lagi,” tegas wali kota.
Dialog interaktif tersebut berlangsung penuh keakraban dan menjadi wadah penting dalam membangun komunikasi. Antara pemerintah, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, akademisi, serta komunitas ojek online di Kota Palu. (ysw/*)