MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Warga perantau asal Mamasa yang berdomisili di Kota Makassar resmi menggagas pembentukan wadah persatuan bernama Perhimpunan Masyarakat Mamasa (PMM). Organisasi ini dihadirkan sebagai sarana komunikasi dan koordinasi antarwarga diaspora Mamasa.
Deklarasi PMM dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (20/9/2025) di Gedung Balai Manunggal TNI Makassar. Acara tersebut akan menghadirkan Bupati Mamasa, sejumlah tokoh masyarakat, serta perantau Mamasa dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta dan Bali.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Andi Zulkifly, memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut. Menurutnya, keberadaan PMM akan memperkuat sinergi antara warga Mamasa di perantauan dengan pemerintah kota.
“Kita apresiasi adanya PMM ini. Jadi, warga Mamasa di sini punya wadah menyampaikan segala hal melalui organisasi resmi,” ujar Zulkifly usai menerima rombongan PMM di Ruang Rapat Sekda, Lantai 3 Balai Kota Makassar, Selasa (16/9/2025).
Baca Juga : Terima Plt Dirut Perumda Parkir Makassar, Sekda Zulkifly Dorong Optimalisasi Pendapatan Lewat Digitalisasi
Ia berharap, melalui PMM, diaspora Mamasa dapat berkontribusi nyata dalam mendukung pembangunan Makassar, baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi.
Ketua Umum PMM, Dr. Djonny Ferianto Sambokaraeng Pualillin, SpB, Sub Onk(K), menjelaskan bahwa komunitas Mamasa di Makassar selama ini hanya terhimpun dalam kelompok-kelompok kecil berbasis kampung. Setidaknya terdapat 30-an kelompok, namun belum ada forum besar yang menyatukan seluruhnya.
“Selama ini kami banyak wadah kecil, misalnya dari kampung A atau kampung B. Namun, belum ada ruang komunikasi yang lebih besar. Karena itu, kami bersepakat membentuk organisasi agar koordinasi lebih baik,” jelas dokter spesialis onkologi itu.
Menurut Djonny, jumlah warga Mamasa di Makassar diperkirakan mencapai 20 ribu orang, belum termasuk mahasiswa yang menempuh pendidikan di kota ini. Jumlah besar itu menjadi alasan utama pentingnya sebuah wadah persatuan.
“Organisasi ini bukan hanya soal kebersamaan, tapi juga bagaimana kita bisa saling membantu, terutama ketika ada yang mengalami kesulitan,” tambahnya.
Baca Juga : Komandan Kodaeral VI Hadiri Perayaan Penen Raya Pisang Cavendish Sambut HUT Ke-80 TNI di Divif 3 Kostrad
Selain deklarasi, agenda awal PMM adalah menggelar dialog bersama Bupati Mamasa. Forum ini akan membahas peran diaspora dalam mendukung pembangunan di daerah asal.
“Ujung-ujungnya, bagaimana kita bisa bersama-sama meningkatkan pembangunan masyarakat di Mamasa melalui jejaring perantau di Makassar maupun daerah lain,” terang Djonny.
Ia menambahkan, ke depan PMM tidak hanya bergerak di tingkat lokal Makassar, tetapi juga berencana berkembang secara nasional. Dengan diaspora Mamasa yang tersebar di berbagai kota besar Indonesia, organisasi ini diharapkan mampu memperkuat jejaring dan kontribusi baik bagi daerah asal maupun kota tempat tinggal para perantau.
“Insya Allah, undangan PMM akan kami sampaikan ke Pak Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin. Harapan kita, sekali lagi, PMM ini bisa bersinergi mendukung program pemerintah kota,” pungkasnya.