MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Tarekat Al Muhammadiyah Al Sanusiyah Al Idrisiyah Indonesia, di Aula Kantor LAN RI, Jalan Raya Baruga, Kecamatan Manggala, Makassar, Minggu (19/10/2025).
Acara keagamaan tersebut dihadiri ratusan jamaah dari berbagai daerah, terdiri atas anggota tarekat, tokoh agama, camat Manggala, perwakilan pondok pesantren, serta masyarakat umum yang turut menyemarakkan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh khidmat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Makassar menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar Tarekat Al Muhammadiyah. Ia menilai, peringatan Maulid bukan hanya tradisi spiritual tahunan, tetapi juga momentum untuk memperdalam makna keteladanan Rasulullah SAW dalam kehidupan sosial, pemerintahan, dan kemasyarakatan.
“Peringatan Maulid ini bukan hanya tradisi spiritual, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Munafri.
Baca Juga : HUT ke-73 Kalla, Munafri Ikut Lari 10K di Tengah 3.000 Peserta
Menurut orang nomor satu di Kota Makassar itu, Maulid Nabi harus menjadi sarana memperkuat keimanan dan mempererat ukhuwah di tengah masyarakat yang semakin beragam. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota sangat menghormati dan membutuhkan peran para ulama, kiyai, dan tokoh agama dalam menjaga nilai keislaman serta moralitas masyarakat.
“Pemerintah Kota Makassar tidak dapat berjalan sendiri dalam membangun kota ini. Peran ulama, kiyai, dan tokoh agama sangat penting dalam membimbing masyarakat, terutama di tengah tantangan zaman seperti sekarang,” jelasnya.
Munafri juga menyampaikan harapannya agar para guru tarekat, ulama, dan kiyai senantiasa memberikan dukungan, doa, serta bimbingan moral bagi keberlanjutan pembangunan di Makassar. Ia menekankan bahwa setiap langkah kebijakan dan pembangunan tidak akan bermakna tanpa doa dan restu dari para ulama.
“Tentu kami punya banyak kekurangan. Karena itu, nasihat dan arahan para ulama adalah penyempurna dalam perjalanan kami membangun kota ini,” ucapnya penuh harap.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para ulama dan jamaah tarekat. Ia mengakui bahwa dalam setiap perjalanan hidup, terutama dalam proses demokrasi hingga dirinya dipercaya menjadi Wali Kota Makassar, doa dan dukungan para ulama menjadi penopang utama.
“Alhamdulillah, dulu saya hadir di majelis ini sebagai calon, hari ini saya hadir sudah sebagai Wali Kota Makassar. Tapi perjuangan ini tidak berhenti di sini, perjalanan ke depan masih panjang dan butuh kebersamaan,” tutur mantan CEO PSM Makassar itu.
Baca Juga : Pasi-Pasi Cup IV Resmi Dibuka, Bupati Irwan Dorong Semangat Sportivitas dan Persatuan
Munafri menegaskan bahwa pembangunan Makassar harus dilakukan secara kolaboratif, dengan melibatkan semua pihak — pemerintah, masyarakat, tokoh agama, dan majelis taklim — sebagai fondasi penguatan spiritual dan moral umat.
“Makassar tidak bisa dibangun sendiri. Kota ini harus tumbuh dengan semangat kolaborasi dan kekuatan iman. Ulama, masyarakat, hingga ibu-ibu majelis taklim adalah bagian penting dalam membangun kota yang berakhlak,” tegasnya.
Ia menutup sambutannya dengan pesan bahwa kemajuan Makassar harus berpijak pada nilai persatuan, keimanan, dan akhlak mulia.
“Makassar harus maju dengan kekuatan persatuan dan keimanan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Tarekat Al Muhammadiyah Indonesia, KH. Amirullah Amri, menjelaskan bahwa fungsi utama tarekat adalah membina akhlak lahiriah dan batiniah umat. Menurutnya, tarekat bukanlah kelompok yang memisahkan diri dari masyarakat, tetapi justru hadir untuk memperbaiki akhlak dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
“Tarekat ini hadir bukan untuk memisahkan umat, tetapi untuk memperbaiki akhlak. Karena zaman sekarang ini banyak ujian yang tidak bisa dihadapi hanya dengan ilmu, tetapi harus dengan kekuatan hati dan bimbingan ruhani,” tuturnya.
Amirullah juga mengajak seluruh jamaah untuk terus mempererat silaturahmi, memperbanyak dzikir, dan menanamkan keikhlasan dalam beribadah sebagai bekal menghadapi kehidupan modern yang penuh tantangan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan maulid, dzikir bersama, dan doa untuk keselamatan bangsa serta kemajuan Kota Makassar. Suasana penuh khidmat menyelimuti ruangan ketika seluruh jamaah bersama-sama memanjatkan doa agar Makassar senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari segala musibah.
Momentum ini sekaligus menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah dan para ulama dalam membangun Makassar yang beriman, berakhlak, dan berkemajuan.