SOPPENG-BONEK, NEWSURBAN.ID — Personel Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sulsel kembali menunjukkan pengabdian nyata mereka kepada masyarakat melalui aksi kemanusiaan di Kabupaten Soppeng. Sebanyak 15 personel Brimob bersama tim Vertical Rescue Indonesia dan warga setempat terlibat langsung dalam pembangunan jembatan gantung di Kampung Lakellu, Dusun Walattasi, Desa Watu, Kecamatan Marioriwawo.
Jembatan gantung dengan panjang lebih dari 90 meter dan lebar 140 cm ini akan menjadi akses vital yang menghubungkan Desa Watu dengan Desa Marioritenggae dan Desa Marioriaja. Infrastruktur tersebut sangat dinantikan warga karena menjadi jalur utama bagi puluhan pelajar serta lebih dari 100 kepala keluarga yang setiap hari melintas untuk beraktivitas.
Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti nyata kehadiran Polri tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam pembangunan dan pelayanan sosial di tengah masyarakat.
Brimob, Relawan, dan Warga Gotong Royong
Dipimpin Wadanki 3 Batalyon C Pelopor Ipda Taufiq, personel Brimob bekerja sejak pagi hingga sore bersama masyarakat dan tim Vertical Rescue Indonesia. Kolaborasi ini mempercepat pekerjaan konstruksi yang meliputi pengecoran pondasi, pengelasan tiang terowongan, pemasangan towing palang, hingga penarikan tali sling jembatan.
Danyon C Brimob Polda Sulsel, Kompol Rudi Mandaka, SH, mengungkapkan bahwa progres pembangunan telah mencapai sekitar 45 persen.
“Alhamdulillah, tiga tali sling utama telah terpasang hari ini. Insya Allah jembatan ini kami targetkan rampung dalam dua minggu ke depan,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Bukti Pengabdian Brimob kepada Masyarakat
Kompol Rudi Mandaka menegaskan bahwa kehadiran Brimob dalam pembangunan jembatan merupakan bagian dari komitmen pengabdian Polri kepada masyarakat.
“Ini adalah bagian dari pengabdian kami. Brimob hadir untuk melayani, melindungi, dan membantu masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa semangat gotong royong antara aparat, relawan, dan warga menjadi kekuatan utama percepatan penyelesaian pembangunan.
“Kebersamaan ini tidak hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga menumbuhkan rasa solidaritas dan kekompakan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Dampak Nyata bagi Warga Desa
Selama bertahun-tahun, jalur ini menjadi satu-satunya akses penghubung antardesa di wilayah tersebut. Dengan jembatan baru yang lebih kokoh, anak-anak sekolah dapat melintas lebih aman, sementara warga dapat membawa hasil kebun dan komoditas lainnya tanpa harus mempertaruhkan keselamatan.
Upaya membangun jembatan sepanjang 90 meter ini menegaskan bahwa Polri, khususnya Brimob Polda Sulsel, tidak hanya hadir dalam penanganan bencana dan keamanan, tetapi juga memberikan kontribusi langsung dalam pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.
