GOWA, NEWSURBAN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mempercepat agenda pemberdayaan masyarakat melalui peluncuran Rumah Produktif Hati Damai, Trans Farm Gowa, serta Kick Off Hati Damai Bootcamp Angkatan I di Desa Belabori, Kecamatan Parangloe, Selasa (23/12).
Tiga program ini dirancang sebagai satu kesatuan ekosistem yang menjawab tantangan nyata masyarakat, mulai dari keterbatasan akses ekonomi, ketahanan pangan, hingga kesiapan generasi muda menghadapi dunia kerja dan usaha.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menjelaskan bahwa Rumah Produktif Hati Damai dihadirkan sebagai pusat inkubasi ekonomi lokal yang memberikan pendampingan menyeluruh bagi pelaku UMKM. Fasilitas ini selain sebagai ruang produksi, juga menjadi media penguatan kapasitas, akses teknologi, dan dukungan pemasaran agar pelaku usaha mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produknya.
“Rumah Produktif ini lahir dari suara masyarakat yang saya temui langsung di desa dan pasar. Kami ingin UMKM memiliki ruang belajar yang nyata, sehingga kemandirian ekonomi tumbuh dari bawah dan berkelanjutan,” terang Bupati Talenrang.
Trans Farm Gowa ini dikembangkan sebagai bagian dari strategi penguatan ketahanan dan kedaulatan pangan daerah. Program ini mendorong optimalisasi potensi pertanian dan peternakan lokal agar kebutuhan pangan masyarakat dapat dipenuhi sekaligus membuka sumber pendapatan baru bagi warga desa.
“Ketahanan pangan tidak cukup hanya bicara ketersediaan, tetapi juga soal kemandirian. Ketika pangan dikelola dari desa sendiri, maka ekonomi keluarga akan menjadi lebih kuat dan stabil,” ujarnya.
Upaya ini diperkuat dengan Hati Damai Bootcamp Angkatan I yang menyiapkan generasi muda Gowa agar memiliki keterampilan produktif dan relevan dengan kebutuhan masa depan. Peserta dibekali kemampuan kewirausahaan, pengelolaan usaha, serta pola pikir adaptif.
“Saya tidak ingin anak muda Gowa hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Mereka harus menjadi penggerak ekonomi dan pencipta lapangan kerja di kampung halamannya,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Pokja Trans Gowa, Ahmad Syam, menegaskan bahwa Rumah Produktif Hati Damai dirancang sebagai ruang kolaborasi nyata yang tumbuh dari kebutuhan desa. Ia menilai program ini memberi peluang bagi masyarakat lokal untuk terlibat langsung dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan.
“Rumah Produktif Hati Damai kami rancang sebagai wadah usaha nyata berbasis potensi desa. Harapannya, pemuda dan warga Belabori dapat menjadi pelaku utama dalam pengembangan ekonomi hijau dan wirausaha berkelanjutan,” tutur Ahmad.
Kepala Disnakertrans Gowa, Sabir, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rumah Produktif Hati Damai dirancang sebagai instrumen penguatan sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Program ini diarahkan untuk menghubungkan pelatihan, produktivitas, dan akses pasar agar berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami memposisikan Rumah Produktif Hati Damai sebagai ruang penguatan keterampilan dan kesiapan kerja. Dengan pendampingan dan kolaborasi lintas sektor, potensi masyarakat diharapkan dapat terkonversi menjadi aktivitas ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya.
Turut hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Andy Azis, perwakilan Forkopimda Kabupaten Gowa, Tenaga Ahli Kementerian Ketenagakerjaan RI, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Pangkep, serta Kepala SKPD dan Camat lingkup Pemkab Gowa. (ps/*)
