MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menggelar Diskusi Publik Refleksi Akhir Tahun, bertemakan “Membaca Isu, Merespon Aspirasi” di Hotel Aston Makassar, Rabu 24 Desember 2025.
Diskusi publik ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya akademisi dan pengamat politik Arif Yusuf Chaksono, serta akademisi dan pengamat kebijakan publik Andi Ahmad Yani, dengan moderator Andi Mangarra.
Turut hadir pula tim survei dari Icon Nusantara dan Icon Media Nusantara,
Pimpinan dan anggota DPRD Kota Makassar, unsur Pemerintah Kota Makassar, Forkopimda, Kepala SKPD, insan pers, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh pemuda.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua DPRD Kota Makassar periode 2024-2029, Supratman.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa DPRD memiliki peran strategis sebagai wakil rakyat yang dituntut mampu membaca dinamika persoalan masyarakat serta meresponsnya melalui kebijakan yang berkeadilan.
“DPRD Kota Makassar bukan hanya sebagai pembuat regulasi dan pengawas jalannya pemerintahan, tetapi juga sebagai jembatan utama antara aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah daerah,” ujar Supratman.
Selain itu, ia juga menekankan berbagai persoalan krusial di Kota Makassar, mulai dari pelayanan publik, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, hingga persoalan sosial dan ekonomi, harus menjadi perhatian serius DPRD.
“Isu-isu ini tidak lahir di ruang kosong, melainkan dari realitas kehidupan warga yang wajib kita dengarkan, pahami, dan carikan solusinya secara bersama-sama,” tegasnya.
Menurut Supratman, penyerapan aspirasi masyarakat harus dilakukan secara aktif melalui reses, dialog publik, kunjungan lapangan, serta forum musyawarah. Aspirasi tersebut, kata dia, tidak boleh berhenti pada tataran wacana semata.
“Aspirasi masyarakat bukan hanya untuk didengar, tetapi harus ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan yang tepat sasaran dan berkeadilan. Setiap kritik dan masukan merupakan energi positif untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Kota Makassar, Andi Rahmat Mappatoba, menyampaikan bahwa kegiatan refleksi akhir tahun ini merupakan bagian dari upaya Sekretariat DPRD dalam memfasilitasi pelaksanaan fungsi DPRD, khususnya evaluasi terhadap isu-isu strategis yang berkembang sepanjang tahun.
“Forum ini kami rancang sebagai ruang dialog yang konstruktif antara DPRD, pemerintah daerah, narasumber, dan para pemangku kepentingan, guna memperkuat kualitas kebijakan dan pelayanan publik di Kota Makassar,” jelas Andi Rahmat.
Ia menambahkan, tujuan kegiatan ini antara lain menghimpun isu-isu aktual, menyerap aspirasi dan pandangan publik sebagai bahan evaluasi kinerja DPRD, serta merumuskan rekomendasi strategis bagi pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD ke depan.
Sementara Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terbangun antara DPRD dan Pemerintah Kota Makassar selama kurang lebih 10 bulan terakhir.
“Kita memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, tetapi muaranya tetap satu, yaitu bagaimana kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Kota Makassar dapat terwujud,” ujar Munafri.
Ia menegaskan bahwa pembangunan Kota Makassar ke depan harus berorientasi pada pemerintahan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Good governance telah kita lewati. Ke depan, kita masuk pada fase impactful governance, pemerintahan yang hadir dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial,” katanya.
Munafri menambahkan, keberhasilan pembangunan tidak akan tercapai tanpa keselarasan antara pemerintah daerah dan DPRD.
“Tidak ada yang lebih baik selain kita berjalan bergandengan tangan. Persoalan sosial yang ada memang tidak mudah, tetapi harus dan bisa kita selesaikan secara bersama-sama,” pungkasnya. (jk/*)
