MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Kabupaten Gowa kembali menorehkan prestasi di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Daerah ini berhasil meraih Peringkat I Kategori Kabupaten dengan Progres Penurunan Stunting Terbaik serta Peringkat III Kategori Kabupaten dengan Pelaksanaan Inovasi Aksi Stop Stunting Terbaik.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Evi Mustikawati Arifin, pada kegiatan Diseminasi Hasil Akhir Program Aksi Stop Stunting Tahun 2025 yang berlangsung di Hotel Unhas Makassar, Rabu (24/12/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, drg. Abd Haris, menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Gowa. Upaya ini dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Penghargaan ini merupakan buah dari sinergi seluruh pemangku kepentingan melalui pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif, serta penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di semua tingkatan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dari total 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa mencatat progres penurunan prevalensi stunting terbaik. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024, prevalensi stunting di Gowa berhasil ditekan dari 21,1 persen menjadi 17 persen.
Sementara itu, untuk kategori Inovasi Aksi Stop Stunting (ASS) Terbaik, Kabupaten Gowa dinilai sukses mengimplementasikan program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tersebut. Dalam pelaksanaannya, setiap kabupaten/kota menetapkan 21 desa lokus dengan sasaran intervensi 30 balita dan dua ibu hamil di masing-masing desa.
Program ASS di Kabupaten Gowa juga diperkuat melalui penempatan Pendamping Gizi Desa yang direkrut secara khusus, serta melibatkan kader pendamping dan Tim Penggerak PKK. Intervensi dilakukan melalui pemberian pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal bagi balita dan ibu hamil bermasalah gizi, disertai pendampingan berkelanjutan di tingkat desa.
“Kami menargetkan ke depan prevalensi stunting di Kabupaten Gowa dapat ditekan hingga 14 persen. Upaya ini akan terus difokuskan pada peningkatan kualitas layanan kesehatan serta pencegahan lahirnya kasus stunting baru, khususnya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun,” jelasnya.
Prestasi ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mendukung percepatan penurunan stunting sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju generasi yang sehat dan unggul. (*)
