RS OJK Internasional di CPI Akan Dibangun, Plt Gubernur Teken Kerja Sama Hibah Rp1,2 Triliun

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Kementerian Kesehatan RI menyiapkan anggaran senilai Rp. 1,2 triliun untuk pembangunan RS OJK Internasional (UPT RS Vertikal Makassar). Rumah sakit ini, akan menjadi pusat penanganan Otak, Jantung, dan Kanker (OJK). Yang akan di bangun di lahan seluas 6,2 hektare di CPI.

Hal itu-diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. dr. Abdul Kadir, pada saat berkunjung Kantor Gubernur Sulsel, Senin (7/2/2022).

“Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulsel yang mendukung pembangunan di CPI untuk pembangunan rumah sakit Otak, Jantung, Kanker Terpadu. Total anggaran Rp 1,2 Triliun, untuk tahun ini kita anggarkan Rp 400 Miliar,” ujarnya.

Baca Juga: Tumbuh 21,15 Persen, Nilai Ekspor Sulsel 2021 Capai Rp23,81 Triliun

Menurutnya, di pilihnya kota Makassar untuk pembangunan RS bertaraf Internasional dan tiga tower ini karena lokasinya yang strategis untuk wilayah Timur Indonesia. “Karena kota Makassar dan Provinsi Sulawesi Selatan pintu masuknya Indonesia timur atau hub-nya. Kita harap dengan RS ini akan ada Peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, “Rp 1,2 Trilliun anggaran untuk Pembangunan Tower Building RS OJK (Otak Jantung dan Kanker), dengan multiyears yang akan dimulai TA 2022 dengan Standard International. Insya Allah akan segera hadir dengan-ditandatanganinya hibah tanah pada hari ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Sulsel Siaga Lonjakan Covid-19, Pemprov Pastikan Fasilitas Isolasi Tersedia

Apalagi nantinya gedung ini tak hanya untuk penanganan perawatan kesehatan, namun bisa menjadi tempat riset. “Ini juga nantinya akan menjadi Rumah Sakit Riset sehingga akan memiliki nilai peluang pengembangan diri kepada para Nakes lokal,” ucapnya.

“Komitmen dengan Kemenkes RI juga akan mengakomodir 20% Kebutuhan Nakes dari Pemprov sebagai SDM dalam operasional RS,” jelasnya.

“Kita tahu bahwa Sulsel termasuk penyumbang terbesar pada angka kematian Nasional yang sudah sepatutnya memiliki RS OJK Internasional,” pungkasnya. (hm/*)

↑
Exit mobile version