PALU, NEWSURBAN.ID — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palu fokus pada penurunan stunting dan perkawinan usia dini. Hal itu, sejalan dengan program Bangga Kencana Provinsi Sulawesi Tengah.
Dua program penting tersebut di bahas dalam rapat kerja daerah Program Bangga Kencana tingkat Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa, 16 Maret 2022. Hadir mewakili Wali Kota Palu, Kadis DPPKB Kota Palu dr. Royke Abraham.
Rakerda yang berlangsung di Hotel Santika Kota Palu tersebut, juga di hadiri Ketua TP-PKK Kota Palu, Diah Puspita. Juga hadir Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Sulteng Mulyono mewakili Gubernur, dan penjabat lainnya.
Rapat kerja dengan tema “Penguatan Operasional Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor Provinsi Sulawesi Tengah”, sekaligus membahas program prioritas 2022.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, berharap melalui kegiatan ini, menguat komitmen dan dukungan pemangku kebijakan dan mitra kerja dalam pencapaian sasaran kinerja program Bangga Kencana tahun 2022 dan percepatan penurunan angka stunting.
Selain itu, dia berharap di rakerda ini, tersusun rumusan strategi pelaksanaan program. Dan kegiatan prioritas Bangga Kencana dalam mendukung upaya pencapaian agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2019 – 2024.
“Kemudian tersusunnya rencana kerja atau rencana aksi dalam pencapaian kegiatan prioritas program Bangga Kencana tahun 2022. Dan, percepatan penurunan stunting,” sambungnya.
Optimalkan Pendataan Keluarga
Tenny juga mengatakan,dengan ini, di harapkan mengoptimalisasi pemanfaatan hasil Pendataan Keluarga 2021. Sebagai basis data pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Mulyono, mengatakan hasil Sensus Penduduk 2020 (SP20) menunjukkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di Sulteng turun cukup drastis dalam satu dasawarsa terakhir. Hal itu terlihat pada 2010 penurunan hanya 1,95%, di tahun 2020 menjadi 1,22% pada tahun 2020. Sehingga berdasarkan SP20 jumlah penduduk Sulteng sebesar 2.985.734 jiwa.
Menurutnya, ada dua pekerjaan yang menjadi fokus dan menuntut sinergitas dan integrasi program lintas sektor. Yaitu, percepatan penurunan stunting dan masih tingginya angka perkawinan anak di Sulteng.
Ia pun mengajak seluruh stakeholder agar berkolaborasi guna menekan angka stunting dan angka perkawinan anak di Sulteng. (ysf)