Belanja Daerah Terbanyak, Kota Makassar Peringkat Kedua

Menko Marves Apresiasi Kinerja Danny Pomanto

MAKASSAR, NEWSURBAN.ID – Kota Makassar berhasil meraih posisi kedua penghargaan belanja daerah terbanyak setelah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Penghargaan ini di umumkan saat penutupan business matching yang di adakan Kementerian Perindustrian RI di Nusa Dua Bali, Kamis (24/3/2022).

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) yang hadir langsung bersama dengan beberapa kepala daerah lainnya se-Indonesia mengungkapkan upayanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Makassar dan juga menumbuhkan kembali UMKM di masa pandemi.

“Semua bekerja aktif meningkatkan ekonomi di Makassar. Perangkat pemerintah kami berupaya untuk membangun kembali UMKM yang sempat merosot. Tapi kami yakin akan mampu menembus target belanja daerah terbanyak pertama dengan pembelanjaan produk lokal dan juga produk dalam negeri”,ungkap Danny.

Di tambahkan Danny, dengan merangkul pelaku usaha kecil dan menengah maka pertumbuhan ekonomi akan mampu melaju yang secara otomatis menjadikan daerah sejahtera.

“Pelaku usaha kecil dan menengah ini yang menjadi magnet perputaran ekonomi di daerah. Jika di berdayakan secara maksimal maka akan mensejahterahkan daerah juga memajukan negeri,” bebernya kemudian.

Senada dengan Wali Kota Danny, Menko Marves Luhut Panjaitan mengatakan Makassar mampu menunjukkan tajinya. Membantu pemerintah dalam menumbuhkan produk dalam negeri.

“Bojonegoro kabupaten yang paling banyak melakukan belanja daerah terbanyak dan di susul oleh Makassar. Terima kasih untuk semua pimpinan daerah yang telah berpartisipasi menumbuhkan Indonesia maju. Kepala daerah yang berprestasi akan saya pilih untuk menemani kunjungan kerja melihat perkembangan di negara lain seperti di Dubai,” terang Luhut.

Business Matching

Business matching yang juga di hadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, Menko Marves dan Kepala LKPP ini juga memberikan semangat kepada para pemangku kebijakan daerah agar senantiasa menggunakan produk dalam negeri.

“Untuk memudahkan belanja daerah maka akan di buat e-katalog jadi tidak ada alasan untuk tidak menggunakan produk dalam negeri. E-katalog ini juga bisa meminimalisir adanya peluang mark up. Yang kerap menjadi bencana kepala daerah dalam pengelolaan belanja daerah,” tegasnya kemudian.

Business matching yang di gelar sejak tanggal 22-24 Maret 2022 ini rupanya mampu memberikan efek positif. Untuk pembelanjaan dalam negeri. Hal ini dengan keberhasilan penjualan yang menembus angka Rp214,4 triliun selama 3 hari dan mendapat rekor Muri.(*)

Exit mobile version