MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Tolak Jokowi 3 periode, mahasiwa dan NGO antikorupsi di Makassar kompak akan turun ke jalan. Aksi ini, untuk membela kepentingan bangsa atas sejumlah kebijakan yang mereka nilai tidak berpihak pada masyarakat. Selain menolak kenaikan harga juga sebagai bentuk penolakan penundaan Pemilu 2024.
Pegiat Antikorupsi Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulawesi Selatan dan Barat Djusman AR. mengatakan, pihaknya akan turun ke jalan menyuarakan tolak Jokowi 3 periode. Ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap bangsa dan negara. Dan juga bentuk responshipnya terhadap para aktivis mahasiswa yang mengontaknya terlibat langsung dilapangan.
Baca Juga: Tolak Penundaan Pemilu dan Kenaikan Harga, Kelompok Cipayung Plus Gelar Aksi Demo
“Kami sebagai aktivis pergerakan saat masih mahasiswa hingga sekarang berkecimpung di Lembaga NGO Antikorupsi juga akan turun ke jalan. Ini sebagai bentuk kepeduliaan terhadap bangsa dan negara. Menyikapi persoalan substansial di negeri ini, terkhusus soal konstitusi, oligarki, korupsi, –dan tentunya juga dapat kita maknai wujud responship kami terhadap gerakan adik – adik mahasiswa atas ajakanya kepada kami terlibat langsung turun ke jalan. Ya mudah – mudahan juga dapat menyemangati adik-adik mahasiswa untuk terus menyuarakan hak rakyat,” kata Djusman AR kepada media, Jum’at (8/4/2022) malam.
Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) NGO Sulawesi itu, juga menyatakan bahwa keterlibatannya turun. Merupakan bentuk respons terhadap kondisi bangsa yang terjadi saat ini.
“Ini juga sebagai bentuk respons adik-adik Mahasiswa dan organisasi untuk turun ke jalan,” ujarnya.
Baca Juga: BEM SI Geruduk Istana 11 April Tuntut 18 Poin, Tolak Presiden 3 Periode
Di ketahui sejumlah harga konsumsi masyarakat mulai melambung naik. Seperti kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), kelangkaan dan meroketnya harga minyak goreng. Dan berbagai kebijakannya yang di nilai kurang berpihak kepada masyarakat.
Terkait dampak aksi nantinya, dirinya mengakui kemacetan yang terjadi dalam aksi mahasiswa tersebut tentu menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat. Akan tetapi ia menilai hal tersebut merupakan hal yang wajar dalam perjuangan.
“Memang perjuangan itu, selalu beriringan dengan pengorbanan. Yaa kita meminta masyarakat yang terganggu dapat memaklumi dan memahami, pesan perjuangannya. Izinkan kami memohon setetes air putihnya, artinya di harapkan masyarakat dapat menerima dan bersabar dengan ikhlas dan doa,” terangnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Tunda Pemilu Melanggar Konstitusi
“Karena apa yang di lakukan adik-adik mahasiswa dan kami bukanlah untuk kepentingan pribadi, kelompok. Tetapi, untuk kita semua sebagai warga negara. Gerakan ini di jamin konstitusi. Yang pasti harapan kami nantinya pada aksi puncak tersebut tidak ada pengabaian hak asasi warga lain. Begitu pula bertindak anarkis dan pengrusakan fasilitas negara dan sejenisnya,” pungkas Djusman AR.
Sejauh ini Djusman AR selalu diposisikan sebagai orator dan penanggung jawab aksi gerakan, –khususnya, pada perayaan Hari Antikorupsi Sedunia.
Keseriusan Tokoh Aktivis Antikorupsi ini, yang di sapa Bang Djus, terlihat dari status-statusnya di media sosial. Begitu pula di profil kontak dan Whatsappnya.
Djusman AR yang di ketahui memulai dunia pergerakannya semasa berdomisili di ibukota kurang lebih 1 dekade dengan berhimpun di salah satu lembaga yang di bubarkan pada zaman orde baru, keberadaannya di Makassar pada awal tahun 2002. (cr/*)