Gratis, Gubernur Sulsel Hadirkan Program Layanan Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Kulit

UPK4 Sulsel Gelar Pemeriksaan Gratis Satu Bulan

DaMAKASSAR, NEWSURBAN.ID Menyusul tingginya angka kanker kulit yang menempati urutan ketiga di Indonesia, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Unit Pelayanan Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetik (UPK4) Dinas Kesehatan Sulsel melaksanakan pemeriksaan gratis.

Hal tersebut untuk mendeteksi di dini resiko kanker pada pasien. Pelayanan ini di laksanakan di UPK4 Dinkes Sulsel di Jalan Veteran Utara No. 91. Mulai dari 16 Januari hingga 13 Februari 2023.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyatakan bahwa kegiatan sosial pemeriksaan gratis selama satu bulan ini, di lakukan sebagai upaya deteksi kanker kulit pada pasien untuk di lakukan tindakan medis.

Pasalnya kebanyakan masyarakat tidak mengetahui jika benjolan atau tahi lalat yang berada di bagian tubuhnya bisa jadi adalah kanker atau tumor ganas. Sehingga perlu di identifikasi lebih dini untuk di lakukan pencegahan dengan peralatan medis.

Baca Juga : Modus Baru Pengedar Narkoba Diungkap, Sat Narkoba Polrestabes Makassar Sita 1 Kg Lebih Sabu

“Layanan ini gratis, masyarakat silahkan datang sesuai jadwal yang ada. Untuk memeriksakan kulitnya, selanjutnya di identifikasi apakah ada potensi bahaya kanker atau tumor. Selanjutnya jika di temukan di tindaki secara medis,” kata Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Rabu, 18 Januari 2023.

Untuk di ketahui, kegiatan pelayanan tersebut merupakan program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Yang di canangkan Gubernur Sulawesi Selatan dalam upaya menurunkan angka pasien kanker kulit.

Berdasarkan data dari UPK4 Dinas Kesehatan Sulsel, catatan jumlah kunjungan pasien 22.000 pasien setiap tahun atau rata-rata 2.000 setiap bulan.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandin, menyebutkan program ini untuk lebih memperkenalkan ke masyarakat. Terkait layanan yang terdapat di UPK4 Dinkes Sulsel, “Sekaligus tentunya untuk peningkatan pelayanan yang di lakukan,” sebutnya.

dr. Thomas Utomo menjelaskan, misalnya menjelaskan terkait tahi lalat yang pada dasarnya tidak berbahaya. Tetapi dapat berubah sifat menjadi ganas dan menjadi kanker kulit. Sehingga penting di lakukan pemeriksaan, jika di ketahui lebih dini maka penanganan cepat menjadi lebih baik.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Gelar Kajian Islam Memberantas Korupsi dan Suap Hadirkan Ustadz Erwandi Tarmizi Anwar

Ada 5 (lima) hal yang perlu di perhatikan dengan aturan ABCDE untuk menilai tahi lalat. Yaitu Asymmetry jika bentuknya simetris berarti baik dan sebaliknya; Border, jika tepinya berbatas tegas, bagus dan rata berarti baik; Color, warna dari tahi lalat. Jika banyak warna maka patut di curigai; Diameter atau ukurannya jika lebih besar dari penghapus yang ada pada pensil (0,6 cm). Bukan tanda yang baik; Elevation/enlargement atau evolusi perubahan bentuk yang sangat cepat maka patut di curigai.

“Jadi itu yang perlu di ketahui oleh masyarakat umum pada lima tanda tadi. Di ataranya kelihatan tambah besar dalam waktu cepat, warna berubah dan terdapat berbagai warna bukan cuma hitam. Maka silahkan periksakan ke dokter,” jelasnya.

“Di UPK4 kita punya alatnya namanya demoscope untuk menunjang diagnosis kita bisa lihat jauh lebih detail, baik tepi, warna dan pembuluh daerahnya,” tambahnya.

Untuk tindakan medis selanjutnya, pasien juga dapat memanfaatkan BPJS Kesehatan kesehatan yang di miliki.

Exit mobile version