MOROWALI UTARA, NEWSURBAN.ID — Wakil Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ir Afriansyah Noor mengunjungi PT. Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Kamis (19/10/2023).
Dalam kunjungan, menemui sejumlah tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan didampingi Bupati Morut Delis J. Hehi, sejumlah pejabat teras dari Mabes Polri, BIN. Serta melakukan pertemuan secara tertutup dengan Direksi PT. GNI yang-dipimpin Yenita Rajagukguk.
Wamen mengatakan bahwa kunjungannya ini terkait dengan kerusuhan internal karyawan PT. GNI pada 14 Januari 2023, yang menyebabkan adanya korban jiwa dan menimbulkan kerugian material yang sangat besar.
“Pertemuan ini, mengharapkan menemukan solusi yang baik dengan mendengarkan keterangan antara pihak manajemen dan pihak pekerja. Sehingga terjadi hubungan industrial yang baik antara kedua belah pihak,” ujarnya.
Baca Juga: Mencekam! Karyawan Cina Vs Indonesia di GNI Sulteng Saling Serang
Wamennaker yang-didamping sejumlah direktur lingkup ketenagakerjaan minta semua pihak harus menjaga. Agar investasi di Morut bisa berjalan dan berlanjut dengan baik untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Khususnya Sulteng dan lebih khusus lagi Morowali Utara.
Katanya, pihak manajemen GNI sangat terbuka untuk menerima semua saran dan perbaikan yang diajukan pihak Kemenaker. Khususnya terkait upaya pemulihan hubungan industrial di perusahaan tersebut.
Sedangkan Bupati Morut Delis J. Hehi berterima kasih atas kunjungan Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang telah memberikan arahan kepada semua pihak untuk menemukan solusi terbaik pascakerusuhan internal karyawan PT.GNI.
“Saya sangat optimis akan segera terjadi pemulihan sehingga operasional perusahan segera pulih kembali,” ujarnya.
Baca Juga: Konflik Karyawan Asing dan Lokal di GNI Sulteng Makin Memanas
Delis mengatakan bahwa operasional perusahan berangsur normal meski sampai saat ini kawasan PT.GNI masih harus dijaga oleh ratusan personel Polri dan TNI.
Setelah melakukan pertemuan tertutup dengan manajemen PT.GNI, Wakil Kemenaker melihat dari dekat lokasi kerusuhan serta berdialog dengan sejumlah TKI dan TKA asal Cina.
PT GNI sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional dalam hilirisasi industri mineral dan batubara (minerba). Sampai saat ini sudah menanamkan modalnya hampir Rp30 triliun dan akan berkembang hingga sekitar Rp60 triliun.
Baca Juta: Aksi Anarkis di Smelter GNI-Dikecam Keras Bupati Morut
Perusahaan ini akan membangun 24+1 jalur produksi dengan kapasitas produksi 1,9 juta ton ferronikel pertahun, pembangkit listrik berkapasitas 1.115 MW, dan dermaga penumpukan material yang dapat menampung tongkang berukuran 9×5.000 DWT dan kapal bertonase 2×50.000 DWT.
Semua proyek ini,diprediksi akan menyerap 20.000 orang tenaga kerja, 90 persen adalah tenaga kerja Indonesia yang diprioritaskan pada masyarakat di Morowali Utara.
Saat ini, dengan satu smelter yang berproduksi dan dua smelter yang sementara konstruksi, PT.GNI telah menyerap sekitar 11.900 tenaga kerja Indonesia dan 1.300 tenaga kerja asing asal Cina. (*)