MAKASSAR, NEWSURBAN.ID — Dinas Perdagangan Makassar mengadakan operasi pasar di lima pasar tradisional, Senin (20/02/2023). Kelimanya yakni Pasar Sentral, Terong, Sambung Jawa, Pa’baeng-baeng, dan Daya.
Kepala Dinas Perdagangan Makassar, Arlin Ariesta mengatakan operasi pasar murah ini diadakan agar keterjangkauan harga dapat terbentuk di seluruh pasar.
Hal itu,dikarenakan adanya kenaikan harga akibat beberapa faktor mulai dari produksi dan distribusi.
“Operasi pasar murah kita lakukan untuk bagaimana keterjangkauan harga dapat di seluruh pasar. Langkah operasi pasar itu kita melakukan intervensi baik penyediaan stok begitu juga dengan pengendalian harga,” terangnya, Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Kolaborasi Pemkot Makassar-Media Kuatkan Program Lorong Wisata Tekan Inflasi
Arlin menyebutkan pengaruh dari distribusi begitu juga dengan produksi seringkali mengakibatkan harga di pasaran naik turun atau berfluktuasi. Khususnya komoditas volatile food yang senantiasa berubah harganya.
Berikutnya, Arlin melakukan ini untuk memberikan kemudahan atau kesempatan kepada masyarakat khususnya berpenghasilan rendah untuk memperoleh sembako dengan harga yang terjangkau.
“Ini bentuk kepedulian Pemkot Makassar kepada masyarakat yang memiliki penghasilan minim. Agar terjangkau mendapatkan sembako dan dapat memenuhi gizi anggota keluarganya,” ungkapnya.
Baca Juga: Puji Program Pengendalian Inflasi di Lorong Wisata, Ganjar Pranowo: Patut Kita Contoh!
Dua poin utama ini, berujung pada keterjangkauan dan kestabilan inflasi.
Arlin juga mengungkapkan proses pengadaan sembako di pasar murah bekerjasama dengan distributor.
“Bahan pokok itu kita lakukan koordinasi bahkan kita membuat grup atau tim di mana di dalamnya para distributor bergabung. Seperti distributor, beras, minyak goreng, gula, demikian juga dengan bahan lain seperti cabai, bawang. Itu senantiasa kita melakukan koordinasi bagaimana terkait ketersediaan dan harga,” tuturnya.
Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Danny Pomanto Siapkan 1 Juta Polibag untuk Tanam Cabai dan Bawang
Untuk menyukseskan program operasi pasar ini, Arlin juga gencar menyosialisasikan Harga Eceran Tertinggi (HET). Begitupun dengan harga acuan pemerintah.
“Itu kita sosialisasikan ke distributor sehingga harga yang ada di pasar tradisional itu dapat sesuai dengan harga eceran maupun harga yang telah pemerintah tetapkan,” pungkasnya. (*)