Wali Kota Hadi Sebut Rasio Prevalensi Stunting Kota Palu Paling Baik Se Sulteng

# Tahun 2022 Naik Hanya 0,8 Persen

PALU, NEWSURBAN.ID — Wali Kota Palu Hadianto Rasyid (Hadi) menyebut pada 2022 prevalensi stunting Kota Palu paling baik di Sulawesi Tengah (Sulteng). Kenaikannya hanya 0,8 persen, lebih rendah dari enam daerah lainnya di Sulteng.

Wali Kota Hadi menyampaikan hal itu, saat membuka Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, di Aula Kantor Camat Palu Selatan, Senin (20/2/2023).

Hadir pada forum tersebut antara lain, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palu; Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dari Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Kadinkes Palu Beberkan Program Palu Sehat di Seminar dan Konfercab IAI Kota Palu

Wali Kota Hadi menjelaskan, ada dua skema penanganan Stunting yang Pemerintah Kota Palu harus siapkan. Pertama, adalah pencegahan risiko stunting dan kedua adalah penanganan risiko Stunting.

“Kalau mencegah berarti Bumil (Ibu Hamil, red) harus kita jaga. Dan kawin dini juga harus kita pantau dan perlu memberikan pendampingan. Terutama mereka dari keluarga yang ekonominya berada pada posisi yang tidak baik. Itu yang perlu mendapatkan perhatian agar pencegahan risiko Stunting bisa berjalan dengan baik,” jelas Hadi.

Menurutnya berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi Stunting Kota Palu mengalami kenaikan 0,8 persen. Enam kabupaten lain seperti Buol 4,1 persen, Donggala 2,9 persen, Banggai Kepulauan 2,0 persen, Tojo Una-una 1,9 persen, Toli-toli 1,4 persen, dan Morowali Utara 2,1%.

Baca Juga: Wali Kota Hadi Launching Jumat Palu Sehat, Siapkan Pelayanan Kesehatan Gratis

“Penanganan Stunting di Kota Palu sudah berjalan cukup baik. Hanya memang tuntutan kita bagaimana langkah-langkah mencegah Stunting itu sendiri,” ujarnya.

Wali Kota berharap keberadaan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting ini mampu menjadi media untuk berkolaborasi dan elaborasi semua pemikiran agar mendapatkan rekomendasi yang tepat terkait dua hal tadi.

“Saya berharap forum ini bukan hanya jadi forum-foruman, akan tetapi bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang baik dan saya menunggu rekomendasi itu. Supaya kita bisa melihat upaya apa yang bisa kita lakukan kedepan. Jangan UUD alias Ujung-ujungnya Duit,” tekannya.

Baca Juga: Hadianto Rasyid: Kampung KB Jalan Wujudkan Kota Palu Zona Hijau Stunting

Ia meminta agar kader-kader Posyandu di Kota Palu yang berjumlah sekitar 1.500 lebih orang bisa dimanfaatkan sebagai pasukan tempur yang siap menjadi pendamping di setiap kelurahan di Kota Palu.

“Ini betul-betul kita kerja baik, jangan kita terlihat naik pravelensinya dan dianggap seakan-akan kita tidak kerja. Saya harap forum ini bisa saling menguatkan strategi Pemerintah Kota Palu. Sekaligus bisa melakukan evaluasi atas kerja-kerja yang sudah kita lakukan. Dan saya bisa memberikan rekomendasi yang Insya Allah bisa bermanfaat,” pungkasnya. (ysf)

↑
Exit mobile version